Demokrasi adalah bentuk pemerintahan. Begitu juga dengan Komunisme. Biar apa pun bentuk sistem pemerintahan itu, ianya adalah bertujuan untuk mentadbir negara. Sistem pemerintahan bergantung kepada pemerintah itu sendiri. Kalau buruk kepimpinan itu maka apa sistem pun sekali, ia adalah topeng kepada pemerintahan itu sendiri. Ramai yang tidak gemar dengan komunis, tetapi negara China telah berjaya menjadi kuasa besar dunia sekarang ini. Ramai yang memuji demokrasi kerana ianya lebih adil dari komunis. Tetapi sejauh mana kebenaran tentang pendapat itu? Sekali lagi, ia bergantung kepada pemerintah negara itu. Apa bezanya antara Komunis dan Demokrasi kalau demokrasi itu mengamalkan ISA. Maka ia menjadi sistem yang sama, digunakan oleh pemimpin yang gila kuasa dan berkuku besi.
Sejarah ISA di Amerika
Pat McCarran was the chairman of the Senate Internal Security Subcommittee that investigated the administrations headed by Franklin D. Roosevelt and Harry S. Truman. In September 1950, McCarran and John Wood, chairman of the Un-American Activities Committee, sponsored the passing of the Internal Security Act.
The Internal Security Act, also known as the McCarran-Wood Act, required registration with the Attorney General of the American Communist Party and affiliated organizations. Other sections of the act declared it unlawful to conspire to establish a totalitarian dictatorship, to conceal membership of the American Communist Party when seeking government employment or to use a United States passport. Communists and members of other organizations considered to be dangerous to public safety could also be excluded or deported from the United States.
President Harry S. Truman opposed the passing of the Internal Security Act, arguing that it "would betray our finest traditions" as it attempted to "curb the simple expression of opinion". Truman went on to argue that the "stifling of the free expression of opinion is a long step toward totalitarianism." The Congress overrode Truman's veto by large margins: House of Representatives (248-48) and the Senate (57-10). |more...|
Sejarah ISA di Malaysia
The Internal Security Act 1960 (ISA) is a preventive detention law in force in Malaysia. Preventive detention was inherited by Malaysia as part of the colonial baggage that the British left behind. Malaysia is one of the few countries in the world whose Constitution allows for preventive detention during peacetime without safeguards that elsewhere are understood to be basic requirements for protecting fundamental human rights. Article 149 of the Malaysian Constitution under which a person may be detained is characterised by subjective language. Such terms as ‘substantial body’, ‘substantial number’, ‘cause to fear’, ‘excite disaffection’, ‘promote feelings of ill-will and hostility’, all embody wide areas of discretionary interpretation. |more...|
ISA digunakan secara konsiten terhadap mereka yang mengritik kerajaan dan mempertahankan hak asasi manusia. Dikenali sebagai "keganasan putih" (white terror), ia amat ditakuti dan dibenci, meskipun menjadi satu alat mudah untuk negara membasmi sebarang penentangan dan debat terbuka. Akta ini merupakan satu alatan yang dikekalkan oleh kerajaan yang berkuasa untuk mengawal kehidupan
Namun Akta ini juga pernah dikritik oleh beberapa ahli politik gabungan Barisan Nasional, termasuk parti komponen terbesarnya, Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) yang telah memerintah Malaysia semenjak kemerdekaannya juga telah mengritik ISA.
Kata Dollah Badawi dahulu,
Perdana Menteri Malaysia kelima, Abdullah Ahmad Badawi, telah menyatakan pada tahun 1988 "Jika kita semua hendak menyelamatkan Malaysia dan UMNO, Dr Mahathir (Perdana Menteri ketika itu) mesti diguling. Dia menggunakan undang-undang kejam seperti Akta Keselamatan Dalam Negeri untuk mendiamkan pengkritiknya." Tahun sebelumnnya, dia juga telah menyatakan "Undang-undang seperti ISA tidak punyai tempat di Malaysia moden. Ia merupakan perundangan tidak berperikemanusiaan dan jahat."
Kata Dollah Badawi sekarang,
Pada tahun 2003 apabila beliau menjadi Perdana Menteri pula, beliau mengatakan bahawa ISA adalah "undang-undang yang perlu," dan mengemukakan argumentasi "Kami tidak pernah menyalahgunakan Akta Keselamatan Dalam Negeri. Kesemua mereka yang ditahan dibawahnya terbukti mengancam masyarakat secara umum." wikipedia
Kata bekas Perdana Menteri, Mahathir, sekarang,
“It is up to the government and the people to decide; as you know we are a democratic country. If you elect people who are supportive of the ISA, naturally the ISA will be there.
“If you don’t like the ISA, you have to elect people who don’t like the ISA. The choice is yours.”
“I was elected by the people, so I thought the people approved the ISA, that’s why I implemented the ISA,” he said.
“I have yet to see a lot of Indians being killed here. Malays killing Indians and all that…I think that’s a bit absurd.”
“If they don’t have a choice, of course, they may resort to demonstrations. But if they have a choice, they have their own leaders to explain their problems. I think that should be their first choice,” he said. |more...|
BETUL LA TU.
4 hours ago
0 comments:
Post a Comment