KONGRES PKR ...LIVE !!! -----> cakkk kat sebelah
Hari terakhir perbahasan Kongres LIVE .... !!!!
Jadual 3 hari KONGRES - DISINI
---------------

HOME [no2umno]

Dec 30, 2007

Man who shot bhutto

[wbhutto130.jpg]

via cernigsnewshog
By Cernig

The above amateur picture is of a man aiming a handgun towards Benazir Bhutto's vehicle. The Daily Telegraph spoke to Safdar Abbassi, her chief political adviser, who was sitting behind her.


"All of a sudden there was the sound of firing. I heard the sound of a bullet."I saw her: she looked as though she ducked in when she heard the firing. We did not realise that she had been hit by a bullet."

He had looked up to see Ms Bhutto sliding back through the aperture in the roof of the white Land Cruiser. Moments later, the car was rocked by a huge explosion.

There was no sound from the fallen leader.

...Dr Abbassi leant forward to see what was wrong. At first glance, she appeared to have escaped injury. Then he noticed the blood. It was seeping from a deep wound on the left side of her neck.

His account is confirmed by photos that have surfaced in Pakistan showing a man in dark glasses aiming a handgun and standing only few feet from Ms Bhutto, moments before she died.

Naheeb Khan, his wife, cradled the injured woman's head in her lap, reaching up for her own headscarf, pulling it from her head, pressing it into the wound, trying to stem the flow. But the wound was deep and the blood seeped out, spreading down her neck and across her blue tunic.

The official Pakistani government line is that Ms Bhutto caught her head on the sunroof's catch as she ducked inside, fracturing her skull. "Absolute facts - nothing but facts," it said of its account. But Dr Abbassi leaves little room for doubt. There was too much blood, he said, and a gaping wound in her neck. She had been shot.

..."We thought she had ducked in but she had not, she had fallen down," said Dr Abbassi. "She did not say a single word. For a few seconds we thought she was confused by the firing and that is why she was not talking. We did not realise…"

Before anyone had a chance to speak, the attacker detonated his explosives, peppering the vehicle with ball bearings.

"There was a big bang. Some of the shrapnel hit the car and then the driver sped away." In the following car, Farhad Ullah Babar, Ms Bhutto's chief spokesman, saw his leader disappear back inside her car. "There was a huge bang and everyone was running from one place to the other but the vehicle was still moving," he said. "She disappeared. So we thought, because she had gone inside, that she was safe."

But inside the car in front, realisation was dawning. "We saw the blood: the blood was everywhere, on her neck and on her clothes and we realised she was hit. She could not say anything," Dr Abbassi said, his shirt still stained with Ms Bhutto's blood.

Able to do nothing more than stanch some of the bleeding, they made for the nearest hospital. Ms Bhutto was still alive when she was carried into the intensive care unit, but her injuries were so severe that she stood no chance.

"The doctors really tried their best but it was too late," Dr Abbassi said, amid tears. "I was so optimistic: I thought nothing would happen to her. I still feel she is alive. I cannot believe she is with us no more."
|more...|

AJUDAN BHUTTO SAKSI PEMBUNUHAN


Ajudan Bhutto Bersaksi
dipetik: ntt-online.org

Karachi, NTT Online - Ajudan yang membantu membersihkan jenazah Benazir Bhutto membenarkan bahwa mantan perdana menteri Pakistan tersebut tertembak peluru di bagian kepala.

Pernyataan ini kontradiktif dengan laporan pemerintah yang menyatakan kematian Bhutto akibat kepalanya membentur atap mobil.

Seperti diberitakan, Benazir Bhutto meninggal Kamis lalu dalam sebuah serangan bom bunuh diri dalam perjalanan usai berkampanye di Rawalpindi Pakistan.

Sekretaris Informasi Partai Rakyat Pakistan (Pakistan People’s Party) Sherry Rehman yang berkendara di belakang mobil Bhutto saat serangan terjadi menyatakan kesimpulan pemerintah bahwa Bhutto tidak ditembak sangat aneh.

“Omong kosong yang berbahaya,” ujarnya. “Bagi saya pemerintah ingin lepas tanggung jawab,” lanjut dia saat wawancara dengan reporter CNN.

Menurut dia, dalam perjalanan menuju rumah sakit, Bhutto terus mengeluarkan darah. Bahkan mobil yang ditumpanginya penuh dengan darah. “Sudah jelas bahwa peluru melukai kepalanya,” katanya. “Ketika memandikannya kami melihat itu.”

Beberapa jam setelah kematian Bhutto, salah seorang pegawai dalam kementerian dalam negeri Pakistan menyatakan Bhutto meninggal karena tembakan yang mengenai lehernya.

Tembakan terjadi saat Bhutto berdiri melalui atap bukaan mobilnya setelah berkampanye. setelah menembak pelaku kemudian meledekkan dirinya dan membunuh 23 orang lainnya.

Video saat insiden terjadi menunjukkan seorang laki-laki menembak tiga kali ke arah Bhutto sebelum ledakan terjadi.

Laporan itu konsisten dengan pernyataan dari para dokter kepada kantor berita AP yang menyatakan Bhutto meninggal saat berada di rumah sakit.

Hal ini juga dibenarkan oleh Menteri Dalam Negeri Pakistan yang menyatakan Bhutto meninggal dengan pecahan dari ledakan bom. Namun, beberapa jam kemudian menteri tersebut meralatnya.

Ia menyatakan Bhutto meninggal karena tengkorak kepalanya remuk karena terantuk atap mobil setelah tertembak atau terkena ledakan bom.

Adapun Dr. Mussadiq Khan dari Rumah Sakit Umum Rawalpindi yang merawat Bhutto sebelum dinyatakan meninggal menyatakan ada lubang besar menyolok di sisi kepala Bhutto seperti terkena serangan atau diserang oleh “sesuatu yang besar dengan kecepatan tinggi.CNN|TI|AD

Berita lain
Rakyat Pakistan Desak Musharraf Mundur (by F 1 ( FWan)
Benazir Bhutto named her assassins almost two months ago by Rev ... (by dandelionsalad )
Bhutto's Assassination Evidence Destroyed
Benazir Bhutto: US Policy Causes World Terrorism (http://gaimelist.blogspot.com/ )
Did Jihad Kill Bhutto? (http://johnibii.wordpress.com)

Samy Vellu To Meet India's Leaders


via the-malaysian.blogspot.com

Samy Vellu To Meet India's Leaders To Explain Our Situation. Isn't This Inviting Interference In Our Affairs Nazri?.

According to a Bernama report the latest desperado in Malaysia's political landscape, Datuk Seri S. Samy Vellu claimed that he will be meeting Indian leaders, including Prime Minister Manmohan Singh, to 'explain the real situation' concerning the Indian community in Malaysia.

Samy Vellu, who is also MIC president, said he would undertake a similar effort with Tamil Nadu Chief Minister S. Karunanidhi.

He said that in view of negative publicity arising from the Nov 25 illegal street demonstrations in Kuala Lumpur involving a group of Indian Malaysians, he would explain to the two leaders the 'actual position' of the Indian community in Malaysia.

He hoped to meet the Indian prime minister on the sidelines of the Pravasi Barathiya Divas 2008 conference beginning Jan 7 which is an annual gathering of people of Indian origin from all over the world. He would also meet the Tamil Nadu chief minister here within the next few days, he said.

Samy Vellu said it was not true that Indians in Malaysia were deprived of so many things and that many Hindu temples had been demolished arbitrarily.

"Some of the temples were demolished because of court orders as they were built illegally," he said, adding that many of the temples were 'relocated' to alternative sites.

He also said that the Malaysian government had 'created many opportunities' for Indian Malaysians and many were doing well in various fields.

Samy Vellu expressed hope that his explanation to the Indian government would clear up any misunderstanding over the issue. |more...|

Refer to: Keep out, Nazri tells Tamil Nadu

BODEK DAN AMPU OLEH TV3

dipetik: ntbn.wordpress.com

Berita mengarut memenuhi siaran Buletin Utama. Menonton siaran berita TV3, sudah menjadi aktiviti yang membazir kerana disamping kononnya kerajaan mempamirkan sikap keterbukaan, TV3 menyiarkan hampir setengah jam dengan berita propaganda Barisan Nasional. Mengutuk pari pembangkang dan terus memuji dan mengampu Barisan Nasional.

Kepada yang mempunyai saluran pilihan ASTRO, mungkin ramai yang mengubah saluran ketika berita bercorak bodek dan ampu oleh media itu di siarkan. Disusuli dengan iklan yang panjang, dan untuk mengubah kembali kepada saluran Buletin Utama di TV3, berita yang sama bentuk nya disambung semula. Sungguh menjijikkan.

Bermula dengan ucapan Najib Razak membawa kepada ucapan pakar pemerhati politik yang bagaikan dicucuk cucuk hidung mereka yang memberikan kenyataan berat sebelah. BN bagaikan agama dan PM bagaikan Tuhan. Segala puji pujian itu hanya lah untuk mereka. Keterbukaan, adil, ambil berat soal rakyat, sumbangan, bantuan, perihatin dan sebagainya memenuhi kenyataan setiap dari mereka. Sungguh menjemukan dan sungguh memualkan.

Bila sahaja rakaman ucapan Najib yang kini sedang di dalam sessi lawatan ke Sabah dan Sarawak disiarkan, sekali lagi, seperti malam sebelum nya, Najib terusan memberikan pelbagai amaran kepada sesiapa yang cuba untuk menentang kerajaan dengan penggunaan undang undang rimba ISAnya.

Selebihnya beliau menyatakan bahawa kerajaan Barisan Nasional kononnya bersikap terbuka untuk membenarkan pembangkang dan NGO untuk menggunakan markas dan stadium untuk digunakan di dalam sessi ceramah dan sebagainya. Cakap memang mudah, bila permohonan dilakukan, ianya ditolak. Malah mungkin juga pihak pengurusan stadium pun sendiri bimbang untuk memberikan kebenaran. Apatah lagi pihak polis yang seperti tidak langsung membenarkan sebarang perhimpunan sehingga baru baru ini Saudara Anwar Ibrahim terpaksa mengubah jadual pertemuannya dengan kaum India, dari Dewan Hokkien Kelang ke Kampung Jawa.

Serangan kerajaan menggunakan RTM dan Media swasta memberikan gambaran bahawa kerajaan sedang bertungkus lumus untuk menyampai dakyah dan fitnah nya terhadap pembangkang kerana masa mereka sudah semakin suntuk. Pilihanraya sudah semakin hampir malangnya rakyat masih sukar untuk kembali menyokong kerajaan kerana segala berita buruk tentang kerajaan sudah sampai ke pengetahun rakyat. Malang lagi, keburukan kepimpinan Barisan Nasional terus terbongkar hampir setiap hari dan setiap masa.

Sejauh mana rakyat boleh termakan propaganda media arus perdana? Rakyat semakin matang, pemimpin semakin bangang. Maka kehadiran mereka perlu ditolak kerana itu lah yang sering mereka katakan setiap kali saat hampir pilihanraya. Membasmi kemiskinan yang setiap tahun dilanjutkan tempohnya dan berjanji dengan pelbagai pembangunan yang bakal menyusahkan rakyat.

Maka, kesimpulannya. Jangan terpengaruh dengan semua hasutan dan fitnah parti Barisan Nasional. Sudah sampai masanya kita hapuskan UMNO, hapuskan BN dan semua parti komponennya agar tidak terus melakukan kemusnahan, pembaziran dan tekanan kepada rakyat. Untuk mengelakkan harga barangan bertambah naik dan penggunaan wang hanya untuk mengayakan kroni dan anak bini mereka, maka pupuskan UMNO, kuburkan Barisan Nasional. InsyaAllah bentuk berita yang lebih bebas akan berlaku sekiranya Malaysia tidak lagi dibawah kawalan parti Barisan Nasional.

Takbirr ....!!!!

Konspirasi Gedung Putih-Musharraf di Balik Tragedi Bhutto, Mengapa Tidak?

Simon Saragih
dipetik: klikinter.blogspot.com

Kebohongan Pemerintah Pakistan sangat nyata soal penyebab kematian Benazir Bhutto. Namun, kematian Bhutto mencuatkan hal yang lebih jauh lagi dari sekadar kebohongan itu.

"Bhutto Conspiracy Theories Fill the Air", demikian berita di situs majalah TIME edisi 28 Desember 2007. Judul ini merujuk pada merebaknya rumor soal konspirasi antara Gedung Putih dan Presiden Pervez Musharraf di balik kematian Bhutto.

Untuk adilnya, baca dulu tudingan pemerintah pada Al Qaeda, yang dikatakan sebagai pembunuh Bhutto. Pemerintah Pakistan menyebutkan, ada bukti kuat soal keterlibatan Al Qaeda pada pembunuhan Bhutto. Dikatakan pula, Bhutto meninggal karena tulang kepalanya retak setelah terbentur serpihan mobil yang terkena ledakan bom.

Pemerintah bahkan menegaskan tidak ada selongsong peluru yang menyebabkan kematian Bhutto. Isu peluru ini menjadi penting untuk dibelokkan oleh pemerintah (baca lanjutan di belakang). Pernyataan pemerintah ini jelas beda dengan kesaksian orang-orang dekat Bhutto di tempat kejadian bahwa dua peluru menembus tubuh Bhutto.

Sebagaimana dikatakan juru bicara Departemen Dalam Negeri Pakistan Brigade Javed Iqbal Cheema, Jumat (28/12), kelompok militan sudah mengincar Bhutto. Alasannya, berdasarkan versi pemerintah, Bhutto adalah antek-antek AS dan berbicara soal pembasmian ekstremis.

Kepada Cheema, pers bertanya saat jumpa pers, "Apakah Pemerintah Pakistan bersedia meminta bantuan badan intelijen internasional untuk memverifikasi kematian Bhutto?" |more...|

Siapa Pembunuh Benazir Bhutto?


dipetik: detiknews.plinplan.com

Islamabad - 3 Hari setelah kematian PM Pakistan Benazir Bhutto, dunia masih bertanya-tanya siapa pembunuhnya. Intelijen, gerakan militan Islam, kelompok etnis atau faksi militer? Semua bisa punya motif.

Pemerintah langsung menunjuk hidung Al Qaeda. Namun sejumlah analis politik mengatakan tidak sesederhana itu. Pemerintah Pakistan pada kenyataannya juga menyokong militan Islam di Kashmir dan Afghanistan.

“Semua sudah tahu kalau pihak intelijen berhubungan dengan para militan dan kelompok sektarian sejak pendudukan Sovyet di Afghanistan,” ujar pakar politik Pakistan, Hasan Askari kepada AFP, Minggu (30/12/2007).
Meskipun pemerintah Pakistan kerap menggembar-gemborkan perang melawan terorisme, menurut Askari, banyak pihak menilai itu sebagai standar ganda. Para kepala dari 3 badan intelijen Pakistan adalah personel atau pensiunan militer yang punya masalah dengan keluarga Bhutto.

Bhutto saat lolos percobaan pembunuhan pada Oktober 2007, langsung menuding faksi Jenderal Zia ul-Haq, orang yang menggulingkan ayahnya pada 1977. Presiden Parvez Musharraf juga adalah panglima militer. Keputusannya menjadi sekutu AS membuatnya dimusuhi kelompok garis keras.
“Kelompok-kelompok ini bertujuan menghabisi para pemimpin Pakistan, menyerang target-target yang bisa mengganggu institusi negara, dan mengganggu stabilisasi Pakistan untuk kepentingan agenda mereka,” ujar pejabat badan anti terorisme yang enggan disebut namanya.
Kelompok etnis di utara Pakistan juga menjadi daerah persembunyian Al Qaeda termasuk pentolan mereka Osama Bin Laden. Kelompok militan membenci Bhutto yang populer dan dinilai pro AS. Pembunuhan Bhutto dinilai untuk merongrong pemerintahan Musharraf yang menekan kelompok militan.
“Walau pemerintah Pakistan tidak terlihat diuntungkan dari tewasnya Bhutto, mereka bertanggung jawab atas lemahnya kondisi keamanan,” kata pakar politik Lahore University, Rasul Baksh Rais.
Tewasnya Bhutto menambah panjang daftar pembunuhan politik yang menimbulkan perdebatan sepanjang masa. Jenderal Zia ul-Haq, dua saudara Bhutto, Murtaza dan Shahnawaz, PM pertama Pakistan Liaqat Ali Khan, dan kini Bhutto, semua tewas tanpa jelas siapa yang bertanggung jawab.

LOGO KT TIADA MAKSUD

Logo Terbaru Bandaraya KT tidak membawa maksud

Ditulis oleh SM Noor
dipetik: Buletinonline

Kuala Terengganu, 30 Dis - Inilah logo Majlis Bandaraya Kuala Terengganu yang terbaru. Setelah tidak diperkenan oleh Tuanku Sultan, mesyuarat khas terpaksa di adakan sehingga lewat petang semalam bagi memutuskan apakah 'objek' yang akan menggantikan bunga padi yang menjadi 'kemurkaan' Tuanku.

Sekali imbas tidak ada bezanya dengan logo asal. Namun sumber dalaman yang memberitahu Buletinonline bahawa lingkaran 'bunga padi' ditukar kepada 'bunga tulip'. Penggunaan 'bunga tulip' dilihat sebagai tidak ada kena mengena dengan 'konsep' Kuala Terengganu yang di namakan oleh kerajaan UMNO/BN sebagai 'Bandaraya Pesisir Air'. Bunga Tulip juga bukanlah bunga yang dikaitkan dengan apa-apa makna didalam bunga-bungan yang menjadi lambang kebesaran atau kebanggaan.

Kesilapan membuat keputusan dengan meletakkan 'lingkaran bunga padi' pada logo sebelum ini adalah satu kesilapan yang tidak wajar sama sekali. Dan kini, kerana terlalu kesuntukan masa, biarlah tidak membawa apa-apa makna, "bunga Tulip pun bunga Tulip' lah. Mungkin sebahagian besar dari kita yang tidak pernah kenal bunga Tulip.

Buletinonline dimaklumkan lagi bahawa kos pembangunan logo asal adalah hampir RM 1 juta. Kini kos tersebut bertambah dengan pengubahsuaian kecil sahaja, kos logo bakal bandaraya itu menjadi RM 1.1 juta.

Buletinonline sebelum ini menerbitkan artikel "Benarkah Sultan Mizan Murka" melalui kolum Minda Editor dan berita penukaran logo diterbitkan lewat malam semalam bertajuk "Bakal bandaraya warisan pesisir air tukar logo" boleh di akses melalui

"It's Against Our Culture To Attack Woman," Says Taliban

Benazir Killing: "It's Against Our Culture To Attack Woman," Says Taliban
the-malaysian.blogspot

Baitullah Mehsud, leader of the Pakistani Taliban

In a new twist to the killing of former Premier Benazir Bhutto, the Taliban commander blamed by the Pakistan government for masterminding the assassination denied any involvement in the attack.

Maulvi Muhammad Omar, a spokesman for Pakistani Taliban commander Baitullah Mehsud, said in Peshawar on phone from an undisclosed location that the government was trying to implicate Mehsud to cover up its ‘failure’ to provide security to Bhutto.

"We are sad over Benazir Bhutto's death. We do not have any enmity with Pakistani leaders and are only opposed to the US," Omar said and described the government's claims about Mehsud's involvement in the suicide attack as ‘propaganda’.

The Interior Minister had on Friday blamed Mehsud and al-Qaida for a series of suicide attacks across Pakistan and the assassination of Bhutto, who was killed by a suicide attacker after an election rally in Rawalpindi on Thursday.

Interior Ministry spokesman Javed Iqbal Cheema said al-Qaida was bent on destabilising Pakistan.

Mehsud was recently chosen as chief of the Tehrik Taliban-e-Pakistan, a coalition of pro-Taliban groups from Pakistan's northwestern tribal areas.

Maulvi Omar said it was against tribal culture and traditions to attack a woman.

Omar also said a transcript released by the Interior Ministry of a purported conversation in which Mehsud apparently congratulated another person for the attack on Bhutto was ‘fabricated’. "Mehsud never congratulated anyone for the killing of Benazir Bhutto," he said. (Express India.com)
***** Everything seems to be in a state of disarray in Pakistan following the assassination of Benazir Bhutto. There is so much confusion about what killed her; whether it was the gunshots, the suicide bomb or the impact which resulted in a fractured skull. Even the injuries sustained by her is shrouded in mystery. Now there are accusations, counter-accusations and denials over who really was responsible. Only time will unravel the true story behind this dastardly crime.

SAH KAUM INDIA SUDAH BERUBAH


dipetik: idhamlim.blogspot.com

Isu Himpunan oleh HINDRAF memberi kesan yang sangat drastik kepada senario politik tanah air sekarang ini. Sebetulnya sebelum itu kesan dari himpunan BERSIH lebih awal memberi impak yang besar kepada beralihnya sokongan rakyat kepada Barisan Alternatif (BA) .

Contohnya sekembali saya ke Malaysia dalam tempoh dua minggu ini, saya sempat berada dalam 3 ceramah umum yang diadakan di kawasan Parlimen Parit Buntar anjuran Lajnah Penerangan Pas Kawasan. Kesemuanya diadakan dalam DUN Titi Serong yang pernah dimenangi calon PAS dalam PR Umum ke 10 tahun 1999. Sayangnya kita gagal mempertahannya pada PR Umum ke 11 pada tahun 2004. Pada tahun yang sama saya gagal dalam cubaan pertama di DUN Kuala Kurau.
Kesemua 3 ceramah tersebut menjadi perhatian masyarakat India di kawasan Parit Buntar dan mereka hadir dalam jumlah yanng ramai. Misalnya dalam Ceramah bersama Naib Presiden Hj. Mohd. Sabu orang India mula kelihatan dalam ceramah tersebut.

Ikhlas saya nyatakan amat susah malah tiadapun kehadiran orang India dalam Ceramah PAS sebelum dari ini. Sesudah itu ceramah Hj. Mahfuz dan Cikgu Wahab Abd. Rahman yang terpaksa diganti keduanya dengan dua penceramah dari pemuda Kedah dan pemuda Perak kerana keduanya ada masalah yang tidak dapat dielakkan. Sambutan orang India juga begitu baik.
Begitu juga malam tadi ceramah dari Ust. Sharir Long dan Ust Sidek Noor, saya dapati lebih ramai lagi orang India yang memenuhi ruangan ceramah. Selain itu saya melihat sendiri orang India yang datang memberi derma dalam kutipan derma kilat yang dilancarkan.

Beberapa ceramah lagi akan diadakan dalam bulan Januari 2008, saya yakin dengan sikap orang India yang berubah ini sekiranya kita dapat memberikan penjelasan secara hikmah pada setiap kali ceramah, mereka pasti datang lagi. Sikap prajudis kepada PAS dan Islam nampaknya mula terhakis dari fikiran mereka.

UMNO tidak lagi menjadi harapan kepada orang Melayu, malah dialah yang memusnahkan segala-galanya. Begitu juga MIC bukan lagi tempat kebergantungan orang India. Mereka bersama kita untuk memperjuangkan apa yang dinamakan " keadilan" yang padam dalam kamus BN, UMNO, MIC dan MCA.

Demikianlah suasana berubah ini berlaku di seluruh negara. Saya ada bertemu dengan seorang India di Tol Tanjung malim, beliau mengatakan orang India di Tanjung Malim akan bagi sokongan kepada BA. Suatu pertemuan khusus PAS Kawasan Tg. Malim dengan orang India telah diadakan. Katanya ramai yang hadir.
Saya difahamkan oleh sahabat dari Kulim Kedah seramai 7000 orang India telah hadir dalam satu pertemuan dan ceramah Dato' Sri Anwar Ibrahim. Keadaan ini saya yakin berlaku dimana-mana diseluruh negara. Sahlah orang India telah berubah.

Kitalah yang dari dulu sehingga sekarang dan akan datang memperjuangan keadilan, kerana keadilan itu adalah tunggak pemerintah Islam. Keadilan kepada semua bangsa dan agama inilah yang telah menyebabkan kita bertahan di Kelantan sehingga 17 tahun hingga sekarang.

PEMUDA UMNO GILA KUASA

Diperolehi dari laman blog Pemuda UMNO. Tak mahu cerita panjang tapi baca lah lapurannya. Kalau masih ragu ragu, layari sendiri blog berkenaan.

Mesyuarat Pemuda Genting yang bermasalah
dipetik: pemudalipis.blogspot.com

Aku baru balik dari Kg seberang jelai. tempat man janggut yang terkenal dengan menjual ubat kuat kui kui. Malam ni ada mesy pemuda umno seberang jelai. tempay ni bermasalah sikit. sebab salizam psu pemuda lipis gila jawatan nak kan jawatan ketua pemnuda kat sini. sampai memalukan ajk pemuda bahagian jerr.. bukan tahun pemilihan pun boleh jadi ada pemilihan ker? memang su yang tak baca perlembagaan parti lah engko ni bro. nasib si nizam dato abu tulis surat untuk kp yang sebenar. sampai MB pun tahu kes ni. haha padan muka abu salizam.

SEKS DI LADANG .....


Dipaksa menjaja tubuh di beberapa ladang
Harian Metro - 30/12/2007

KUALA LUMPUR: Dalam tempoh enam jam, 20 lelaki ‘hidung belang’ dilayan dan jika tidak bernasib baik, pulang ke rumah dalam keadaan cedera di mulut dan anggota badan.

Itu yang dilalui Maia, 27, selepas terpaksa menjaja tubuh di beberapa ladang di negara ini sejak tiga bulan lalu.

Maia yang ditemui wartawan Metro Ahad memberitahu dia pada asalnya bekerja sebagai pembantu rumah, tetapi kerana tidak tahan dengan beban kerja termasuk didera majikan, dia melarikan diri.

Katanya, dalam keadaan sehelai sepinggang, menerusi seorang kenalan dia ditawarkan perlindungan oleh seorang lelaki.

“Sehingga hari ini saya tidak tahu siapa sebenarnya lelaki itu. Saya hanya memanggilnya Abang.

“Pada mulanya Abang bersikap baik, tetapi lama kelamaan dia berubah. Dia memberi pilihan sama ada mahu dihantar ke pihak berkuasa negara ini atau melakukan kerja yang mudah tetapi pulangannya lumayan,” katanya.

Oleh kerana tiada pilihan Maia, terpaksa melakukan kerja seperti diarahkan Abang.

“Rupa-rupanya saya perlu menggadai diri. Saya disuruh pergi ke sebuah rumah sewa di Utara dan menetap di situ buat sementara waktu.

Selang beberapa hari, pada jam 9 malam saya dibawa oleh seorang lelaki tidak dikenali ke sebuah rumah kongsi di sebuah ladang. Di situ beberapa orang lelaki warga asing sudah menunggu dan saya perlu melayan nafsu mereka,” katanya.

Maia berkata, sejak itu hidupnya tidak pernah tenang kerana terpaksa membiarkan tubuhnya diratah orang tidak dikenali.

“Sudah beberapa kali saya melayan sehingga 20 orang. Dari jam 9 malam sehingga 3 pagi mereka bergilir-gilir ‘menggunakan’ saya. Kadangkala saya dicederakan jika tidak mengikut kemahuan mereka,” katanya.

Menurut Maia, dia tidak melakukan pekerjaan itu di satu ladang saja, sebaliknya turut berbuat demikian ladang lain.

“Dalam tempoh seminggu, saya berkejar ke ladang berlainan. Kadangkala ladang kelapa sawit dan kadangkala ladang getah, kebun sayur malah kolam ternakan ikan dan udang juga saya pernah sampai asalkan ada permintaan,” katanya.

Menurut Maia, dia ibarat kain buruk yang boleh diperlakukan sesuka hati kerana tiada siapa mampu membantunya.

“Harga saya ditentukan oleh orang tengah yang mengumpul pelanggan. Saya diberitahu bayaran yang dikenakan adalah antara RM30 hingga RM60 bergantung kepada kehendak pelanggan.

“Ikutkan kepada pendapatan memang lumayan, tetapi semua itu tiada guna kerana hati saya tidak pernah tenang,” katanya.

Maia berkata, di rumah sewa yang didiaminya ada sekurang-kurangnya tiga wanita melakukan pekerjaan sepertinya.

Kami tidak dipanggil ‘ayam’, sebaliknya ‘burung’ adalah gelaran kami. Di rumah sewa kami ada seorang wanita tua tinggal bersama kami dan dia seperti ‘ketua’ kami,” katanya.

Menurut Maia, mereka tidak tinggal lama di rumah sewa itu kerana setiap minggu akan tiba ‘burung’ baru di rumah berkenaan.

“Dari Utara Semenanjung kami dipindahkan ke Selatan dan melakukan kerja yang sama di beberapa ladang. Kadangkala kami juga di bawa ke rumah kongsi di kilang yang menempatkan pekerja asing,” katanya yang kini kembali ke utara selepas dua hingga tiga minggu berada di selatan.

Maia berkata, dia tidak tahu sampai bila terpaksa melakukan pekerjaan itu kerana tiada peluang untuknya melarikan diri.

“Dulu ketika bekerja sebagai pembantu rumah, bolehlah lari sebab majikan tidak dapat mencari. Kini, saya takut untuk lari kerana abang ugut akan menyusahkan saya jika melarikan diri,” katanya.

Seorang lagi wanita yang mahu dikenali sebagai Suzi, 30, berkata dia melakukan kerja seperti Maia atas dasar sukarela kerana mahu melangsaikan hutang di kampung.

Katanya, dia dibantu seorang rakan yang berpengalaman melakukan pekerjaan itu di negara ini sejak beberapa tahun lalu.

“Ikutkan hati memang teruk menjaja tubuh di ladang. Tempatnya kotor dan pada bila-bila masa boleh mendapat pelanggan yang tidak betul. Bagaimanapun, saya terpaksa kerana dengan cara itu saja saya boleh mendapatkan wang dengan mudah,” katanya yang baru beberapa minggu menjaja diri di negara ini,” katanya.

Suzi yang memulakan kerjanya itu di selatan Semenanjung ditemui ketika singgah di Kuala Lumpur untuk tempoh beberapa hari sebelum kembali ‘beroperasi’ di Utara.

Suzi berkata, sepanjang melakukan pekerjaan itu dia pernah melayan 17 lelaki hanya dalam tempoh 5 jam.

“Lagi ramai pelanggan, lagi banyak wang yang saya dapat kerana menjaja tubuh di ladang bayarannya sedikit iaitu antara RM30 hingga RM50,” katanya.

Menurut Suzi, untuk mendapat pelanggan, orang tengah digunakan.

“Orang tengah itu yang mengumpulkan pelanggan untuk saya. Bukan seorang dua tetapi sekurang-kurangnya 10 orang. Jika lebih lagi bagus.

“Saya hanya berikan orang tengah itu ‘duit kopi’, tetapi jika dia mahu meniduri saya, saya tidak perlu membayar kepadanya,” katanya.

Suzi berkata, dia tetap dibayangi perasaan bimbang melakukan pekerjaan itu kerana banyak risiko yang perlu ditanggung.

“Saya sedar, lama kelamaan saya akan ditangkap juga. Walaupun menggunakan visa pelancong, pihak berkuasa negara ini lebih arif mengenal pasti wanita warga asing yang melacur,” katanya. |more...|

Pemansuhan yuran sekolah: Kerajaan berbohong

Sunday, 30 December 2007
Oleh Zulkifli Mohamed

PULAU PINANG: Angkatan Muda Keadilan (AMK) Bayan Baru, mengutuk tindakan menipu rakyat oleh kerajaan melalui Kementerian Pelajaran yang dinaungi oleh Ketua Pemuda Umno Datuk Seri Hishammuddin Hussin berkaitan pemansuhan kesemua yuran tahunan sekolah seperti yang dibentang dalam Budget 2008.
Ketuanya Ahmad Azrizal Tahir berkata pihaknya mendapati secara jelas yuran yang dimaksudkan tidak dimansuhkan secara jujur.

Sebaliknya, jelas Azrizal kerajaan berdalih dengan memperkenalkan ‘Pakej Bayaran Tambahan’ yang secara langsung menaikkan semula bayaran yuran yang telah dimansuhkan.

Tambah Azrizal lagi, merujuk Budget 2008 yang dibentangkan Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi pada 7 September lalu, selain memansuhkan yuran peperiksaan, kerajaan berjanji akan memansuhkan kesemua yuran tahunan di sekolah rendah dan menengah di seluruh negara bermula 2008.

Abdullah juga kata Azrizal mengumumkan semua pelajar akan mendapat faedah pinjaman buku teks percuma tanpa mengira pendapatan keluarga.

Selain itu, katanya kerajaan juga berjanji akan memberikan pakaian seragam untuk aktiviti ko-kurikulum bagi pelajar yang ibu bapa berpendapatan kurang RM1000.

“Merujuk notis yang dihantar kepada ibu bapa pelajar di semua sekolah di seluruh negara, sekarang ini telahpun wujud kesangsian terhadap kerajaan Abdullah bahawa janji kerajaannya adalah sesuatu yang amat palsu dan bohong,” ujarnya.

Ini berikutan tindakan Kementerian Pelajaran melalui Ketua Pengarah Pelajaran cuba mengaburi kenaikan Sumbangan PIBG yang melampau untuk mengalihkan tumpuan sebenar daripada perkara pokok yang asal iaitu bayaran yang tidak dimansuhkan antaranya caj Insuran serta caj Majlis Sukan Sekolah-Sekolah Malaysia (MSSM) sepertinya dikekalkan.

“Bayaran baru yang tidak ada sebelum ini seperti Sukan Tahunan, Ko-Kurikulum dan Kegiatan Agama/Moral yang selama ini ditanggung oleh Kementerian Pelajaran telah dikenakan dan caj Kertas Ujian Dalaman pula dinaikkan,” ujarnya.

“Ini bukan caranya kerajaan mengada-adakan bayaran tambahan di masa kerajaan telah pun bersedia untuk memansuhkan semua yuran sekolah,” katanya yang juga Naib Ketua AMK Pulau Pinang.

Justeru itu, pihaknya mendesak kerajaan menarik balik Pakej Bayaran Tambahan serta menunaikan janji sebagaimana yang dibentangkan pada Bajet 2008 mereka secara jujur.

“Bahawa seandainya tidak berbuat demikian selepas daripada ini, kerajaan Barisan Nasional (BN) tidak boleh menolak anggapan rakyat bahawa BN adalah kerajaan penipu,” tegasnya.

Why fear greater democracy?


via aliran.com

The levels of corruption in all areas of life are evident and marked. The judiciary is in a shambles; the police, customs and immigration departments are reeling from serious questions of credibility. The only option now seems to be to register a strong protest vote at the next general election, urges K Haridas.

Living in Malaysia where ethnicity, religion and culture continually interface, we are not devoid of issues that germinate tensions. The challenge, however, is to ensure that these issues are addressed. This could be done using several methods, some quietly off the media hype and others more publicly.

After 50 years of independence, the fact that we have not become a banana kingdom, the fact that we have thrived economically and have democratic institutions, ultimately says some things.

Nevertheless, what we could have become is still a far cry from where we are presently. It is therefore not appropriate to sit on our laurels and to say that all is well and that dialogue will foster goodwill. This seems inadequate to many Malaysians.

Rampant corruption

It is a measure of success to become an economically vibrant nation. But if this is not matched by a more transparent, accountable and resilient democracy, then it breeds corruption, injustice and inequality. Our problems are compounded by the fact that we have had the same political party basically in power all through these fifty years.

It has been the notion of ‘stability’ that has kept the social contract between the different ethnic groups viable. For want of peace and stability, we have given in to corruption and injustice. We have reached a tipping point where to do so continually for many is to betray their deepest convictions. |more...|

NAJIB CUBA TAKUTKAN RAKYAT


Najib dibidas: Burukkan pembangkang, takutkan rakyat dengan konflik Pakistan
Azamin Amin
Harakahdaily

KUALA LUMPUR, 30 Dis (Hrkh) - Timbalan Perdana Menteri, Dato' Seri Najib Tun Razak dibidas kerana cuba menakutkan perasaan rakyat terhadap konflik yang berlaku di Pakistan di samping memburukkan pembangkang yang didakwa mencetuskan kekecohan di negara ini.

Malah media arus perdana juga dilihat setiap hari memaparkan 'sentimen' Pakistan seolah-olah insiden tersebut boleh terjadi dengan penglibatan pembangkang dan akibat terhasilnya demonstrasi jalanan.

Ketua Penerangan PAS, Haji Mahfuz Omar berkata sungguhpun kerajaan di negara ini 'menindas' dan melakukan pelbagai 'kezaliman' serta 'menghimpit' nasib hidup rakyat, rakyat di bawah pimpinan pembangkang belum pernah mencetuskan rusuhan sehingga menimbulkan suasana huru-hara dan menyebabkan orang awam atau pemimpin politik terkorban.

"Najib sepatutnya mengambil iktibar bahawa, demokrasi yang teruk dan pincang di Pakistan menyebabkan kebangkitan rakyat untuk menentang kezaliman yang akhirnya mencetuskan suasana huru-hara," katanya ketika dihubungi Harakahdaily sebentar tadi.

"Segalanya berpunca daripada kerajaan yang tidak mahu berubah.Bukannya cuba menakut-nakutkan rakyat dan seolah-olah pembangkang boleh menyebabkan suasana di Pakistan boleh berlaku di sini sedangkan Najib sendiri akui belum ada satu sejarah berlaku begitu dalam negara ini," katanya. |more...|

Perang besar hanya tinggal beberapa hari...

Ahmad Lutfi Othman / Hakarahdaily

Walaupun 2007 berlalu tanpa menyaksikan pilihan raya umum ke-12, masih banyak adegan politik yang menarik dan berwarna-warni sifatnya dapat dirakamkan sepanjang tahun tersebut. Di samping menyuntik keinsafan buat diri bahawa baki usia kian pendek, tahun baru 2008 diramal menghidangkan pelbagai episod siasah yang lebih mendebarkan lagi.

Pastinya setiap parti-parti politik yang bakal bertanding mendakwa sudah bersedia menghadapi suara dan pilihan rakyat walaupun persiapan itu belum dapat ditingkatkan sepenuhnya. Semua akur bahawa tidak mudah buat parti-parti pembangkang menyusun gerak dan memperlengkapkan jentera untuk berdepan kerajaan Barisan Nasional.

Padang tidak sama rata sentiasa menjadi alasan bahawa kemenangan bukan menjadi teka-teki lagi. Dalam lain perkataan, pada hari penamaan calon lagi sudah dapat diagak siapa yang bakal menerajui kerajaan Pusat, cuma untuk beberapa negeri sahaja ramalan itu sukar untuk disahkan lebih awal, misalnya Kelantan dan Terengganu, dahulunya termasuk Pulau Pinang dan Sabah.

Dan inilah yang sering ditegaskan oleh Pengerusi Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR), Tan Sri Abdul Rashid Abdul Rahman bahawa rakyat Malaysia sebenarnya tidak mempunyai pilihan ketika mereka membuang undi kerana, katanya, parti-parti pembangkang tidak pernah menawarkan diri sebagai kerajaan alternatif kepada BN. Secara terbuka Rashid memperlekeh dan menghina keupayaan pembangkang untuk menyaingi kehebatan BN.

Kemampuan pembangkang memberi saingan hebat terhadap BN

ImagePemimpin pembangkang tentu dapat mengemukakan sanggahan dalam bentuk fakta dan dokumen lengkap bagi menolak dakwaan Rashid itu. Malah, operasi tempang dan tunggang-langgang SPR yang diterajui Rashid adalah antara bukti nyata bahawa kemenangan besar BN selama ini adalah disumbangkan oleh banyak faktor manipulasi dan eksploitasi, selain penipuan terancang dan taktik kotornya sebagai penyandang.

Manakala bagi pemimpin Umno-BN, mereka berhujah, jika proses pilihan raya kita tidak adil, telus dan bebas, sebagaimana dakwaan pembangkang, sudah tentu PAS tidak berupaya menawan Kelantan (sebelum ini termasuk Terengganu), apatah lagi kemenangan pada 2004 itu hanya dengan kelebihan satu kerusi dan perbezaan undi pula sekadar dua sahaja. Jika BN mempunyai mekanisme canggih untuk menipu, pastinya PAS akan berputih mata di Kelantan empat tahun lalu.

Logika itu, bagi sebahagian orang, mungkin boleh diterima akal, walaupun ia dibuat dalam konteks yang salah. Penyelewengan perjalanan pilihan raya di Malaysia tidaklah sampai sehingga meletakkan kertas undi palsu ke dalam tong yang kemudiannya akan dijumlahkan bersama. Manipulasi itu melalui satu proses yang panjang dan terancang, misalnya melalui kaedah persempadanan semula kawasan pilihan raya, undi pos, pengundi hantu, mengundi berulang kali, politik wang, salahguna kuasa kerajaan sementara, selain penghakisan ketara elemen demokrasi berjalan lancar sebelum Parlimen dibubar lagi.

Saya tidak berhasrat untuk mengulangi segala ketempangan pengurusan pilihan raya kita yang sudah diketahui umum itu. Perarakan raksasa 100,000 anjuran Bersih pada 10 Nov lalu menyaksikan isu-isu berkaitan tuntutan pilihan raya adil dan bebas sudah dapat dihayati oleh pelbagai lapisan masyarakat. Tidak mudah untuk mengerahkan orang seramai itu dalam isu-isu yang tidak menyentuh hal agama atau sensitiviti kaum. Ia satu petanda positif yang cukup menjanjikan buat gerakan pemulihan demokrasi di Malaysia.

Apa yang ingin saya kongsi bersama adalah keupayaan dan kemampuan pembangkang untuk memberi saingan paling hebat kepada BN, seterusnya berusaha membentuk kerajaan alternatif ataupun menjadi pembangkang kuat yang berwibawa tinggi. Ketika mendedahkan seribu satu kepincangan sistem dan penipuan pemerintah, kita tentu yakin ada ruang yang masih boleh dimanfaatkan untuk menggerakkan perubahan itu. Ataupun, sejak awal kita sudah mengangkat bendera putih dan menyertai pilihan raya sekadar tidak mahu memberi kemenangan percuma buat BN? |more...|

Segalanya tentang SHAHIDAN



Check Untuk Shahidan Kassim. (1 Aug 2007 by pauhfc )
Semua Ketua Bahagian Umno Perlis mahu Shahidan ditukar (30/12 klpos)
Perlis mungkin lantik 2 wanita hakim syarie (16 Nov 2007 by Civil Servant)
Will Shahidan Be The Next FAM Deputy President? (19 Jul 2007 by agus )
Shadian Qassim Wajar Dikasi Pengajaran !!!!! (31 Jul 2007 by PERANTAUKITE)
Marah atau takut bini (6 Dec 2007 by SANG KELEMBAI)
Tentang Mulut dan Jamban (2 Oct 2007 by BeARRISTER)
Antara Tikus Kurap Dan Politikus Korap! (8 Sep 2007 by alhusseyn)

SUDAH TIBA MASA KEPIMPINAN SHAHIDAN DITUKAR


dipetik: sahabatgunung9506.blogspot.com

Apa dah jadi dengan Perlis ini? Dengar khabar dari Negeri Kayangan tu, budaya berpuak-puak dalam parti wujud di Perlis menyebabkan semangat kerjasama antara ketiga-tiga Parlimen - Kangar, Padang Besar atau Arau hilang, malah semangat perpaduan sesama ahli dalam bahagian juga turut lenyap.

Baru ada tiga kawasan parlimen, tapi kecohnya mengalahkan Selangor atau Johor yang ada berpuluh-puluh bahagian. Namun, ia harus dipandang serius oleh kepimpinan UMNO Pusat memandangkan masalah Perlis ini kalau tidak diperhalusi segera, ia boleh mengundang parah dan bencana dalam Pilihanraya Umum akan dating.

Setiausaha Agung UMNO, Datuk Seri Radzi Sheikh Ahmad telah mencadangkan secara terbuka meminta Menteri Besar Perlis yang juga Pengerusi Badan Perhubungan UMNO Negeri Perlis, Datuk Seri Shahidan Kassim, memberi laluan kepada kepemimpinan baru untuk menerajui parti itu di Perlis kerana sudah sampai masanya Perlis mengambil tindakan drastik dengan memilih kepemimpinan baru untuk menerajui parti, apatah lagi dengan keadaan politik di negeri itu yang dianggapnya semakin kucar-kacir, sejak akhir-akhir ini.

Ketika bercakap selepas Majlis Taklimat dan Perasmian Gerak Kerja Pilihan Raya UMNO Bahagian Padang Besar, katanya sudah jelajahi semua negeri di Malaysia untuk menyelia perjalanan jentera pilihan raya serta perjalanan UMNO selain menyampaikan amanat Perdana Menteri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi. Bagaimanapun, beliau sedih melihat negeri sekecil Perlis dengan hanya tiga parlimen, mengalami kemelut dalaman politik yang amat hebat sehingga menjadi bahan gelak ketawa negeri lain.

Katanya, beliau sendiri pelik dan tidak tahu punca kepemimpinan kini tidak boleh bersatu dan bekerjasama dengan ketiga-tiga Ahli Parlimen di Perlis. Paling teruk, ada ahli Umno yang dihalang daripada menghadiri perjumpaan atau majlis anjuran mereka di Perlis.

Sebagai contoh, katanya ramai wakil rakyat di negeri berkenaan tidak dapat hadir ke majlis taklimat pilihan raya yang dianjurkan beliau di Perlis atas sebab tertentu, sedangkan taklimat sebegini penting untuk parti menghadapi pilihan raya umum.

Betul tu Pak Lah, bukan setakat Perlis, mana-mana negeri yang dah lama sangat tak bertukar kepimpinan tu, elok-eloklah fikirkan untuk menukar kepada kepimpinan baru. Bawa semangat baru dalam merencanakan kepimpinan negeri, dan membawa perubahan yang lebih rancak untuk pembangunan sesebuah negeri.

Bagi saya, Perlis patut berubah dan MB (Menteri Besar) juga patut diubah. Jika masih kekal kepemimpinan lama, Perlis akan tetap kekal macam tu juga.

Perang dah meletus di Perlis


dipetik: kudaranggi.blogspot.com

Pada 1 November lepas, saya menulis mengenai 'pergolakan' yang dihadapi oleh UMNO Perlis dan apa yang diperkatakan itu dahpun terbuka, peperangan dah meletus.

Orang yang mengisytihar perang bukan calang-calang orang, bukan bertaraf pemimpin bahagian tetapi bertaraf Setiausaha Agung UMNO, Datuk Seri Radzi Sheikh Ahmad, orang kanan presiden parti merangkap Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad (Badawi).

Tanpa berselindung, tanpa berkiasan atau berlapik-lapik, Radzi terang-terangan mahukan Menteri Besar yang juga Pengerusi Badan Perhubungan UMNO Perlis, Datuk Seri Shahidan Kassim 'undur'.

Itulah saja caranya untuk menyelamatkan Perlis. Tiada tolak ansur.

Shahidan adalah punca pergolakan dan sengketa yang menghantui negeri paling kecil di Malaysia yang hanya mempunyai tiga bahagian UMNO itu. Walaupun tiga, mereka tidak sepakat, sering bertegang leher dan kecil-memperkecil satu sama lain.

Ada pemimpin yang dikatakan berkuasa besar dan bertindak 'mengatasi' kuasa yang lebih tinggi seperti dalam perlantikan mufti yang dibawa masuk dari luar Perlis sedangkan negeri yang dikenali sebagai Indera Kayangan itu tidak kurang dengan ulama dan ilmuwan Islamnya sendiri.

Apa yang diperkatakan oleh Radzi atas sifatnya sebagai Setiausaha Agung dan bukan ketua UMNO Bahagian Kangar, sudah pasti mendapat sokongan ketua UMNO Bahagian Padang Besar Datuk Zahidi Zainal Abidin dan mantan ketua bahagian itu yang juga menteri pusat, Datuk Seri Azmi Khalid dan Ahli Parlimen Arau Datuk Seri Syed Radzlan Putra Jamalullail.

Dalam menghadapi pilihan raya yang bakal diadakan tidak lama lagi, UMNO Perlis tidak mampu dan tidak boleh dihantui krisis dan perlu bersiap sedia dalam satu suasana tanpa Shahidan Kassim mahupun adiknya Ismail Kassim dan juga tanpa Azmi Khalid dan Syed Radzlan.

Yang perlu berundur bukan Shahidan seorang. Ramai lagi termasuk sebilangan besar Ahli Dewan Undangan Negeri.

Dalam pada itu, PAS harus bersiap sedia untuk berperanan lebih besar andai kata rakyat (pengundi) di Perlis mahukan demikian.

ISLAMKAH NEGARA KITA?

dipetik: ntbn
Berapa banyak jumlah masjid tidak melambangkan sesebuah negara itu sebagai negara Islam. Berapa ramai rakyat beragama Islam di dalam sesebuah negara itu tidak mencerminkan negara itu, negara Islam. Mahu tahu, lihat kenyataan berikut,

Rujukan: baheis.islam.gov.my

Definisi negara Islam mengikut pendapat ulama' adalah seperti berikut:

1- Muhammad bin Hasan as-Syaibani:
"Negara yang dikuasai dan diperintah oleh umat Islam dan orang-orang Islam menikmati keamanan dan keselesaan di dalamnya"

2- Muhammad Abu Zuhrah:
"Negara Islam ialah negara yang berada di bawah kuasa pemerintahan orang Islam. Kekuatan dan pertahanannya dikuasai orang Islam. Negara sedemikian wajib dipertahankan oleh setiap individu muslim"

Hasil dari definisi dan pandangan ulama' mengenai negara Islam, jelaslah bahawa Malaysia sebagai negara Islam kerana ciri-ciri berikut:

1- Ketua pemerintahan negara dipegang oleh orang Islam.
2- Malaysia masih didiami oleh orang-orang Islam.
3- Umat Islam bebas menunaikan amalan syariat Islam malah dibantu oleh kerajaan.
4- Sistem mempertingkatkan ibadah, munkahat dan muamalat dilaksanakan diserata negara.
5- Pendidikan Islam diajar dari peringkat sekolah rendah hingga ke peringkat institusi pengajian tinggi dan sentiasa ditingkatkan mutunya, Mahkamah Syariah ditubuhkan dengan rasmi dan hasil keputusannya tidak boleh diganggu oleh Mahkamah Sivil. Atas dasar tersebut, maka kerajaan mengiktiraf Malaysia sebagai sebuah negara Islam.
Mudahnya untuk menjadi sebuah negara Islam. Siapa yang mencipta unsur unsur sebuah negara Islam itu? Ulamak.

Yang mungkin menjadi persoalan adalah
  • Islam bagaimanakah pemimpin itu?
  • Masih di diami orang Islam? Bagaimana kalau ada orang Islam tetapi tidak beribadat seperti seorang Islam?
  • Mudah menunaikan amalan syarikat Islam, malah dibantu? Sejauh mana dan apakah kayu pengukur bantuan kerajaan itu?
  • Sistem mempertingkatkan ibadah, munkahat dan muamalat? Sejauh mana usaha ini dilakukan? Sekadar usaha atau cukup sekadar syarat?
  • Pendidikan Islam? Cukupkah hanya 2 jam seminggu?
  • Mahkamah Syariah dan keputusannya tidak diganggu oleh Mahkamah Sivil? Sejauh mana kebenarannya dan sejauh mana ia tidak diganggu?
Ini boleh diumpamakan sebagai seseorang yang mengaku Islam dengan mengucap dua kalimah shahadah dan dirumahnya ada memiliki sejadah serta senaskah Al Quran. Kalau anda seperti itu, maka benar sungguh lah kenyataan di atas. Tetapi sejauh mana amalan Islam itu diamalkan di dalam kehidupan, itu yang menjadi tanda tanya. Maka tidak hairanlah kalau rakyat malaysia sekarang sibuk menjadi Santa Claus, Pelacur dan pemabuk kerana Islam tetap Islam. Dan terus menjadi Islam.

Kerjaaan Malaysia masih lagi menafikan Hukuman Hudud kerana ianya tidak perlu untuk menjadikan sebuah negara itu sebagai negara Islam. Cukup sekadar dinyatakan perlunya mahkamah Syariah yang tidak diganggu keputusannya oleh mahkamah Sivil.

Jika ada sebagai bapa yang beriman, sabarkah anda kalau anak dan isteri tidak menutup aurat serta tidak bersembahyang? Islam kah kita? Ya, kita masih Islam tetapi tidak menjalankan hukum dan rukun Islam. Untuk membezakan antara Islam benar dan Islam atas nama maka adanya Rukun Islam yang 5 dan Rukun Iman (6). Kalau kita tidak mengikuti rukun tersebut, maka status Islam kita hanya sekadar nama sahaja. Kalau setakat mahu menjadi seorang Islam, tidak perlu lah menunaikan sembahyang, puasa dan sebagainya. Maka kenapa perlu mengucap dua kalimah sahadah sedangkan perkara lain kita tinggalkan.

Kalau mahu tahu sejauh mana pentingnya rukun Iman dan Rukun Islam itu, kita bandingkan dengan Rukun negara. Kalau tidak hafal rukun negara, kita masih lagi rakyat malaysia. tetapi kalau tidak menuruti elemen elemen rukun negara, kita boleh dihukum dan boleh menyebabkan seseorang itu dibuang negara diatas kesalahan kesalahan yang boleh dikaitkan dengan rukun negara.

Maka fikirkan sendiri samaada Islam kah kita, Islam kah pemimpin kita untuk menjawab persoalan Islam kah negara kita? Wallahualam bissawab....

LAGI SANTA CLAUS MELAYU

Melayu dah tak kisah jadi Santa Claus
dipetik: tranungkite.net

Oleh Ali Bukhari Amir

Ketika Umat Islam merayakan Aidil Adha ini, dan laungan takbir bergema selama empat hari ini, telah tertegak sebuah pokok Krismas raksasa yang menjulang tingginya separas bumbung Suria KLCC di tengah ibu kota itu. Pucuk pokok itu setia mencakar atap gedung perniagaan.

Abdul Rahman Daud, 24, salah seorang pengunjung di situ sedang asyik meneliti tiket wayang di Tanjong Golden Village (TGV) di tingkat 3 di gedung membeli belah itu. Hari raya ini beliau tidak dapat balik beraya di Pahang memandangkan rumah keluarganya tenggelam separas 8 kaki dihanyutkan deras air sungai yang melimpah dengan cepat sekali.

"Raya di sini saja. Lagi pun, ramai kenalan IPT yang menerima nasib yang sama," katanya dengan wajah yang bersalut kedukaan. Sebenarnya tadi kami terserempak di Kinokuniya, sebuah gedung yang sarat dengan muatan buku-buku antarabangsa, tempatan dan Jepun.

Dari gedung buku itu di tingkat empat, kami pergi ke TGV yang terletak di lantai tiga. Ada dua pasangan remaja Melayu (mungkin Muslim) sedang berpegangan tangan sambil topi Santa Claus terpacak megah di atas kepala mereka.

Topi merah putih seperti warna bendera Sang Saka Merah itu berbulu tebal, mungkin berbaldu dan kelihatan lembik sehingga puting bucu di atas itu terjatuh menutup telinga. Kadangkala ia terjatuh di bahagian belakang kepala.

Dua tiga hari sebelum pulang beraya, dalam perjalanan menuju ke Kelang dengan komuter dari KL Sentral, hal yang sama berlaku. Pada hari itu, saya terlihat dua remaja lelaki dengan sengaja meletakkan topi Santa Claus di atas kepala mereka. |more...|

HADHARI HINA ISLAM

MASYITAH HADHARI

Video kenyataan masitah ini tidak menafikan 'keluar belanja' untuk tarik pendengar. Manakala ustazah Islam hadhari ini terus menghina HUKUM HUDUH.......Sebagai Islam yang berilmu dan beriman....nilaikan USTAZAH HADHARI ini. Saksikan


UMNO MENJELEKKAN

Land snap by UMNO, Ministry no answers!

Umno umpama Raja. UMNO boleh membina sebarang bangunan tanpa kelulusan dan permit dari pihak berwajib, PBT dan sebagainya. Sehingga sekarang tiada perobohan di lakukan. Menurut wakil pembangkang, bangunan sudah pun siap, tapi alasan menteri yang bertanggung jawab, ianya sedang di dalam siasatan. Logikkah? Bangunan dah dan hampir siap, baru buat siasatan. Alasan atau alasan atau alasan?

UMNO semakin karut ......

SAMY AS A 'CHIEF SAMI'


Samy Vellu kini jaga kuil?
A Kadir Jasin

Sekiranya laporan akhbar The Star pada 25 Disember boleh diyakini, maka selain menjadi menteri kerja raya, S Samy Vellu kini turut menjadi "menteri agama" yang bertanggungjawab terhadap penganut agama Hindu.

Ini berikutan arahan Perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi yang meminta beliau "memantau semua kuil di negara ini dan dari semasa ke semasa mengemukakan laporan mengenai statusnya kepada Kabinet."

Saya gunakan ungkapan "sekiranya boleh diyakini" kerana yang membuat kenyataan itu bukanlah Abdullah tetapi Samy Vellu.

Menurut The Star, Samy Vellu mendakwa bahawa Perdana Menteri secara khusus mahu MIC memaklumkan kepada beliau senarai kuil yang mungkin telah dirobohkan atas pelbagai sebab.

Dalam laporan bertajuk "PM to get temple report from MIC", The Star memetik Samy Vellu dalam satu kenyataan akhbar sebagai berkata: "Oleh kerana isu kuil ini sensitif, suatu pendekatan baru diperlukan bagi mengatasinya. MIC akan mengambil alih sepenuhnya tugas ini."

Adakah benar Perdana Menteri memberi arahan yang luar biasa itu kepada Samy Vellu?

Sekiranya beliau memberi arahan seperti itu, apakah ini bermakna tanggungjawab ke atas kuil Hindu kini menjadi tugas sebuah parti komponen Barisan Nasional?

Apakah ini bererti MIC kini parti agama Hindu kerana diberikan tugas khas menjaga kepentingan agama itu?

Kalau begitu, apa halnya dengan ahli-ahli MIC yang bukan beragama Hindu?

Apakah MIC pihak terbaik untuk memantau kedudukan kuil Hindu dan bukan pertubuhan-pertubuhan agama Hindu?

Kalau Kabinet mempunyai menteri khas untuk memantau dan membuat laporan mengenai kuil Hindu, siapakah pula yang bertanggungjawab memantau dan membuat laporan mengenai masjid, madrasah, surau, gereja, chapel, tokong, kuil Buddha dan rumah-rumah ibadat yang lain?

Tentulah tidak adil bagi Kabinet hanya memantau mengenai kuil Hindu yang dirobohkan sahaja. Ia perlu juga memantau kuil Hindu yang sedia ada dan yang giat didirikan di merata tempat.

Kalau menteri khas ditugaskan memantau dan melaporkan mengenai kuil Hindu, tentulah sangat tidak patut kalau menteri atau menteri-menteri khas tidak dilantik untuk memantau masjid, madrasah, surau, gereja, chapel, kuil Buddha dan tokong sebab ada juga waktu-waktunya rumah-rumah ibadat ini mengalami masalah dengan pihak berkuasa.

Bukan perkara asing bagi surau dirobohkan atau masjid dikenakan syarat dan peraturan oleh pihak berkuasa agama dan tempatan.

Pastinya bukan kuil Hindu sahaja tertakluk kepada undang-undang dan peraturan serta mengalami masalah dengan pihak berkuasa.

Berbalik kepada "menteri hal ehwal kuil Hindu", maka elok sangatlah kalau keutamaan beliau adalah "mengenal pasti dahulu kuil-kuil yang dibina secara haram dan kedudukan mereka."

Daripada sudut lain pula, pelantikan istimewa Samy Vellu ini ibarat rezeki terpijak, pucuk dicita ulam datang, orang mengantuk disorongkan bantal.

Hindraf yang beria-ia mengadakan tunjuk perasaan dan menanggung akibatnya, termasuk penahanan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA), MIC yang diberikan habuan dan ganjaran oleh Perdana Menteri.

Lembu punya susu, sapi yang dapat nama.

The Star memetik Samy Vellu sebagai berkata bahawa Abdullah telah memberi jaminan bahawa kerajaan akan memberikan sokongan yang wajar bagi mengatasi masalah yang berkaitan dengan kuil Hindu. -

kadirjasin.blogspot

Penipuan Yuran Sekolah



ANGKATAN MUDA KEADILAN
BAHAGIAN BAYAN BARU

KENYATAAN MEDIA

Merujuk kepada Budget 2008 oleh Perdana Menteri, Abdullah Ahmad Badawi pada 7 September 2007 bahawa kerajaan mengumumkan antaranya:

  • Selain memansuhkan yuran peperiksaan, malah kerajaan akan memansuhkan kesemua yuran tahunan di semua sekolah rendah dan menengah di seluruh negara bermula 2008;
  • Semua pelajar akan mendapat faedah pinjaman buku teks percuma tanpa mengira pendapatan keluarga; dan
  • Pemberian pakaian seragam untuk aktiviti ko-kurikulom bagi ibubapa berpendapatan kurang RM1000.

Merujuk notis yang dihantar kepada ibubapa pelajar di semua sekolah diseluruh negara, sekarang ini telahpun wujud kesangsian terhadap kerajaan Abdullah bahawa janji kerajaannya adalah sesuatu yang amat palsu dan bohong, apabila:

Secara jelas yuran yang dimaksudkan tidak dimansuhkan secara jujur.

Kerajaan menerusi menteri yang bertanggungjawab, Hishamuddin Hussin cuba berdalih dengan mengenakan “Pakej Bayaran Tambahan” yang sebaliknya menaikan semula bayaran yuran yang telah dimansuhkan.

Menteri berkenaan melalui Ketua Pengarah Pelajaran cuba mengaburi kenaikan Sumbangan PIBG yang melampau untuk mengalihkan tumpuan sebenar daripada perkara pokok yang asal iaitu bayaran yang tidak dimansuhkan antaranya caj Insuran serta caj Majlis Sukan Sekolah-Sekolah Malaysia sepertinya dikekalkan; dan bayaran baru yang tidak ada sebelum ini seperti Sukan Tahunan, Ko-Kurikulom dan Kegiatan Agama / Moral yang selama ini ditanggung oleh Kementerian Pelajaran telah dikenakan dan caj Kertas Ujian Dalam pula dinaikan.

Angkatan Muda Keadilan Bayan Baru berpendirian bahawa ini bukan caranya kerajaan mengada-adakan bayaran tambahan di masa kerajaan telah pun bersedia untuk memansuhkan semua yuran sekolah.

Angkatan Muda Keadilan Bayan Baru mengutuk tindakan menipu rakyat tanpa rasa malu oleh kementerian yang dinaungi oleh Ketua Pemuda Umno itu.

Memandangkan sessi persekolahan tahun 2008 akan bermula pada 2hb. Januari ini, bahawasanya Angkatan Muda Keadilan menuntut supaya Kementerian Pelajaran agar tidak berdolak dalih dan hendaklah segera menarik balik Pakej Bayaran Tambahan serta menunaikan janji sebagaimana yang dibentangkan pada Budjet 2008 mereka secara jujur.

Bahawa seandainya tidak berbuat demikian selepas daripada ini, kerajaan Barisan Nasional tidak boleh menolak anggapan rakyat bahawa Barisan Nasional adalah kerajaan penipu.

Tonton sidang media oleh Angkatan Muda Keadilan Bayan Baru. [ http://www.youtube.com/watch?v=_TKulHAS8uc ]


Ahmad Azrizal Bin Tahir
NAIB KETUA ANGKATAN MUDA KEADILAN PULAU PINANG
KETUA ANGKATAN MUDA KEADILAN BAYAN BARU

Tarikh: 29HB Disember 2007

Malaysia’s Penan in battle for survival


via khaleejtimes.com
(AFP)
29 December 2007

DATA BILA, Malaysia - Deep in the Borneo jungle, 70-year-old Ara Potong stiches a rattan mat and wonders how much longer he can continue to survive on the bounty of the fast-disappearing forest.

Penan tribeThe grey-haired Penan tribesman, with the stretched earlobes distinctive to his people, deftly slices the thin rattan to fashion a mat that will be traded for basic goods like rice, sugar, salt and oil.

“Logging has damaged the jungles. Now it is difficult to find rattan. We need it to make mats,” says Ding Liang, another elderly resident of the Penan settlement, as he watches Ara work.

“Even wild boars and monkeys are becoming rare. We do not have enough to eat. Our river is murky. Please tell the world our plight,” he tells AFP.

Data Bila is located 150 kilometres (95 miles) southeast of Miri, an oil-rich coastal town in Malaysia’s Sarawak state, which borders Brunei to the north and Indonesia’s Kalimantan to the south.

Data Bila is part of the Ulu Baram region that was famous for its teeming flora and fauna, but where many species are now becoming threatened.

It is also home to an indigenous population comprising the Penans, Kelabit, Kenyah and Kayans — yet as the logging firms encroach ever further, their way of life is also in jeopardy.

The Penan were traditionally a nomadic people but many have now established settlements along the Baram river. Once it brought them fresh water and fish, but logging operations upstream have now turned it dark and silted.

By the 1980s they had had enough, and began erecting blockades to highlight the damage the timber business caused. Most were demolished — some violently — but the protest goes on.

A few weeks ago, Penans in the settlement of Long Benalih erected a new blockade across a proposed logging trail to prevent Malaysia timber giant Samling Global constructing a road into its concession area.

The structure is only flimsy and could easily be swept aside, but it is a potent symbolic gesture, and one, which can jeopardise certification needed to prove timber was obtained legally and sustainably.

Forest destruction

“We have the blockade to preserve and prevent damage to the land,” Long Benalih’s headman Saun Bujang said in a statement posted on the blockade, first set up in 2003 and periodically demolished and rebuilt.

“We oppose logging and construction of the timber road because it destroys our way of life and the forest products we depend on.”

Samling insists the allegations of forest destruction are baseless.

“We have tried to negotiate with Long Benalih community but we have not been able to make any progress. This blockade is being put up in our timber concession area and we have not started any harvesting in the disputed area,” says spokeswoman Cheryl Yong.

Ajang Kiew, chairman of the Sarawak Penan Association, says most timber players in Sarawak have little regard for the native people and the forests, although Samling stands above the rest by selectively logging mature timber.

“Logging destroyed my ancestral burial grounds in the 1980s and 1990s,” the 54-year-old tells AFP.

“If you come to my village you only see red soil. The water is murky,” he says. Ajang is also worried about the disappearing sago palm — a staple diet eaten with meat from wild boar or barking deer.

Ajang has been jailed three times in the past two decades and sacked by the government as village headman for helping build blockades.

“The jungle is like a mother to us. It gives us food and protection. I am sad when the forest is destroyed. Our culture will disappear if the forests disappears. My heart bleeds when they cut the trees,” he says.

The plight of the Penan was made famous in the 1990s by environmental activist Bruno Manser, who waged a crusade to protect their way of life and fend off the loggers.

He vanished in 2000 -- many suspect foul play.

Malaysia bitterly resented his efforts and banned him from the country, but Ajang says opposition to logging runs much deeper than the campaign of any one man.

“We are not influenced by Bruno Manser or any other outsiders. Our problems are real. Come to my village and see for yourselve. We are not liars.”

Samling’s vice-president of forest division James Ho, who is based in Miri, insists the sago plants and rattan vines so critical to the Penan way of life are not damaged in its concession areas.

“Sago plants do not have commercial value. We don’t touch such plants. We practice sustainable forest management. Only trees with commercial value of certain size are cut. We follow the laws,” he says.

“We do not destroy the forest. We only harvest mature trees. We are a listed company in Hong Kong and we want to be transparent.”

“Unfortunately by being transparent, we are subjected to more scrutiny,” he tells a group of international media which the company brought to Sarawak to witness its activities.

Ho says the Penan of Long Benalih are being influenced by outsiders, and that many others actually welcome the roads, piped water and other benefits of development that the logging brings.

Raymond Abin, of the Borneo Research Institue in Miri, said there are at least 15,000 Penans in Sarawak, including about 300 who still live a nomadic existence in the jungle.

“Many Penans have been forced out of the forest to settle in settlement camps. Their social and economic activities depend on hunting and sale of handicraft. Rattan is already depleted due to logging.”

Despite the “benefits” of development, malnutrition remains a big problem, the social activist says.

“And if you look at the state development plan, it is very scary. The lowlands are for oil palm cultivation and the highlands for forest plantations. Hence, the indigenous people will be pushed further into the interior.”

Some Malaysian Celebrating Their 2008

Joe....Joe....What Hast Thou Incurred?


via melvin-mah.blogspot

Those who are well versed in the Bible or reading the Quran should have an understanding that we are spawned and uniquely created by God himself. The common sense in the fact above lies in the 5 times a day prayers or reciting the beginning of the 10 Commandments (right before the start of the first commandment). Easy as that. Why do those misfits want to make a fuss out of it.

From Romans 3:30, Apostle Paul said:

There is only one God. `Is he the God of the Jews only? is he not also of the Gentiles? Yes, of the Gentiles also: Seeing it is one God, which shall justify the circumci­sion by faith, and the uncircumcision through faith.'

There was also one more verse in the Bible where Jesus spoke to three men, each representing Islam, Christianity and Judaism. This is to emphasize that all are sub-branches of God himself.

The head in question, Johari Baharom is once again under criticism by the Christian community by foolishly saying that Allah is only used by Muslims only. That is the interpretation of Muslim in Malaysia. Connecting to the above, no wonder they are too strict and unflexible over many things such as stupid conditions, dress code for people who come and perform. Indonesia has a larger population of Muslims than Malaysia but somehow they allow Beyonce Knowles to perform in Jakarta without imposing those ridiculous conditions here.

The current social climate is radically different from the Tunku years. At that time, no matter what religion you are, we all would gather at the bar for some wine and something to cheer about. But today, toasting is something that is frowned upon by the conservative Muslims whenever we go and do a toast at a small social gathering. If I were at a party or something, we don't see wine served but instead syrup. See a radical change of direction? If the people who tells this are the roots of a poisonous tree, therefore the entire tree will be poisonous. If the tree is not poisonous, it means the cause is due to the roots. Whose to blame? |more...|

Widow files RM1m suit over death of husband

(NST) - The wife and children of a man who died in the lock-up of the Kulai magistrate's court in 2005, filed a RM1 million negligence suit against the police at the High Court here yesterday.

V. Jagathiswary, 29, and her children, Manosh Rao, 7, and Rubhan Rao, 6, allege that the Senai police station head, the government and six policemen had failed to provide medical treatment for Jiwa Ramamorthy who had head injuries.

Jiwa, then 27, was arrested between 12.30am and 4.20am on April 11, 2005 for an alleged robbery and taken to the Senai police station for questioning.

At the time of his arrest, Jiwa had sustained head injuries from being beaten by a vigilante group in Taman Jaya Senai.

After being held in the Senai police station lock-up, Jiwa was taken to the Kulai magistrate's court later in the morning to be remanded.

At 10.30am, while waiting for the remand proceedings, Jiwa died in the lock-up.

Jagathiswary, who is also acting on behalf of her children, stated in her writ that the police had failed to provide treatment for her husband's head and other injuries after he was arrested.

She said she and her children had lost their source of income and support provided by Jiwa who was earning RM1,100 a month as a lorry driver.

In the suit filed by Jagathiswary's counsel, Gobind Singh Deo, she is seeking RM1 million compensation, RM10,000 for bereavement costs, interests and others deemed fit by the court.

Jagathiswary said outside the courthouse yesterday that she learned of her husband's death after being informed by a friend.

Najib Ketinggalan Zaman

dipetik: Tranungkite
Oleh ahmadhadeed

Saya mendengar berita jam 8 pm baru sebentar tadi dan terdengar Najib bercakap dengan begitu kuat dan emosi cuba untuk meng'eksploit' kes pembunuhan Benazir Bhutto dengan politik tanah air. Saya dah menduga perkara ini berlaku. Najib cuba mengaitkan bagaimana ada kumpulan yang telah merasa kalah dalam pilihanraya cuba mengambil kesempatan untuk bertindak ganas. Mungkin dia mahu sindir PAS dan Bersih. Ini semua adalah taktik lama pinjaman dari USA untuk menghadapi parti pembangkang iaitu slogan 'war on terror' atau perang memerangi keganasan'. Tahukah Najib, UK telah menggugurkan retorik ini pada 27 Dec 2007?...

Apabila berlaku pengeboman dan pembunuhan Benazir Bhutto rupanya ramai ' merchant of death' atau saudagar maut yang cuba mengambil kesempatan untuk menundukkan musuh politik mereka. Mereka terus menuduh kumpulan Islam , samaada parti politik Islam atau masyarakat yang berpegang kuat pada Islam yang melakukkannya. Kalau dulu,bila berlaku pembuhuhan ketua parti pembankang di Pakistan,orang menuduh pemerintah,orang menuduh tentera, polis rahsia, mossad, kgb atau Cia. Sekarang semua nya berubah. Kalau bangunan meletup,orang di bunuh atau walhal kebakaran hutan besar berlaku,semua akan penduduk Islam, parti Islam,kumpulan kebajikan Islam atau personaliti Islam. Pihak pihak ini berharapkan apabila tuduhan ini sudah berjaya di bisikkan,maka pihak sekular atau bukan Islam akan membalas dendam keatas orang Islam tanpa melalui proses undang undang atau pun sifat rational seorang manusia yang adil.

Itu lah nada Najib apabila meraung dalam TV pukul 8 tadi. Beliau meraung begitu kuat sekali, tak pernah beliau berceramah sebegitu kuat selepas banjir surut di Pahang. Politik di Pakistan tak ada kena mengena dengan Malaysia. Malah analisa Najib tersimpang sekali. Yang di bunuh di Pakistan ialah KETUA PARTI PEMBANGKANG bukan nya parti pemerintah. Kalau ketua parti pembangkang yang di bunuh dalam keadaan hanya beberapa minggu sebelum pilihanraya dan dalam keadaan semua world public opinion sudah bersama dengan Benazir maka kemungkinan besarnya pembunuhnya ialah orang yang mahu menghalang parti pembangkan menang dalam pilihanraya.

Kalau najib mahu mengatakan bahawa pembunuhan Benazir adalah kerana perhimpunan haram, Najib perlu mengetahui bahawa yang menghalang perhimpunan awam ialah parti pemerintah bukan parti pembangkang PPP pimpinan Benazir Bhuto.Ceramah atau freedom of speech pula termaktub dalam pelembagaan demokrasi.

Ada satu lagi sebab yang menyebabkan Najib berteriak kuat dalam ucapan nya. Mungkin Najib meng-andaikan pembunuh Benazir ialah golongan Islam di Baluchistan atau di North Frontier a. Itu pun tak masuk akal kerana yang memerangi kabilah Islam di utara ialah Musharaf bukan Benazir. Malah Benazir pernah berkata punca keganasan ialah kerana penindasan terhadap rakyat.

Jadi apakah yang menyebabkan Najib begitu ghairah sekali melaung dalam TV. Mungkin ada satu lagi andaian iatiu Najib mahu mengatakan bahawa yang membunuh Benazir adalah golongan fanatik Islam saperti PAS dan mereka perlu di benteras. OK. Kalau begitulah kegelisahannya,mengapa tidak bersemuka dengan PAS dan adakah kertas tuduhan bahawa PAS adalah parti keganasan dan PAS perlu di hapuskan. PAS akan berkata bahawa mereka adalah parti yang berdaftar di bawah pelembagaan Malaysia di bawah sistem demokrasi berpelembagaan dan semua aktiviti PAS dapat di pantau oleh Pendaftar Pertubuhan. Sampai sekarang tidak lagi ada kes PAS tembak orang atau PAS meroboh rumah orang tanpa apa apa sebab. Tetapi UMNO melaksanakan kesemua nya tanpa segan silu.

Jadi apakah Najib mahu terus mengexploit fear atau ketakutan rakyat di zaman ' war on terror' tajaan USA ini. Bush sendiri gagal memomokkan Islam fundamentalis kepada rakyat USA,adakah Najib akan berjaya memomokan Islam tulin di Malaysia?

Untuk pengetahuan Najib,UK telah menggugurkan istilah ' war on terror ' untuk menbincangkan tentang serangan terhadap orang awam. UK chief prosecutor telah menyebut perkara ini pada 27 dec 2007 memandangkan bagaimana istillah ini telah di exploit oleh orang politik untuk menzalimi orang tidak berdosa dan menakluk negara yang berdaulat. Kalau Najib masih exploit kes serangan keatas orang awam untuk mengaitkan dengan kumpulan Islam maka itu namanya ketinggalan zaman.
The Director of Public Prosecutions said: 'We resist the language of warfare, and I think the government has moved on this. It no longer uses this sort of language."

His remarks signal a change in emphasis across Whitehall, where the "war on terror" language has officially been ditched.

The term "Islamic terrorist" will also no longer be used. Officials believe it is unhelpful because it appears to directly link the religion to terrorist atrocities.

Kalau negara Barat yang bukan Islam telah sedar bahawa mereka telah di tipu oleh Bush yang menggunakan slogan war on terror untuk menzalimi ummat Islam,adakah Najib yang Islam,yang juga menjadi mangsa kepada Bush mahu terus mahu mengguna slogan atau cliche ' war on islamic terror' apabila bom meletup di Pakistan membunuh ketua parti pembangkang?.

Saya rasa Najib dan UMNO perlu mengubah cara berpolitik yang meloyakan dizaman post 911 ini kerana mereka telah di perhati oleh rakyat dan jelas UMNO a hanyalah oppotunist politik yang sanggup membuat apa saja untuk memenangkan mereka dalam p-raya bagi terus berkuasa . Saya rasa elok lah Najib menyelesaikan nasib askar yang menjadi tukang masak ATM yang terpaksa berhadapan dengan ancaman berhenti kerja atau terpaksa kerja dengan swasta dengan gaji rendah demi untuk memuaskan kroni UMNO yang mahu mengaut duit dari tender makanan kepada tentera.

Parlimentary that BN could loose (Perak)


via northwalker82.blogspot


Lets start the analysis with the state that having hot parliamentary seats,Perak.Those BN candidates who won the Perak parliamentary areas that having 10% of Indians voters sre those who are popular in politics today.So can they loose their seats in the coming election since Indians are not willing to vote for BN?Those hot parliamentary seats that I mentioned are Taiping (Dato M Kavveas,Sungai Siput (Dato Samy),Ipoh Barat (M.Kulasegaran,DAP candidate who won Ipoh Barat parlimentary in 2004 election),Tapah (Verasinggam).

I'm analyzing based on these assumptions:

1. Those BN candidates that won in those places which consist 10% of Indian voters,won because of the full support of Indians in their each places.I mean I assume that all 10% of Indian in the parliamentary place that the BN candidate won, votes for BN candidates that won in their each places.(Actually this is one true fact.But since we don't know which party one are voting for,we cant debate this fact by evidence)

2. Those who contributes spoilt votes are those who not much into politics.I mean they must be come and vote without knowing who should they vote for and they might be coming just for the sake of peoples are asking them to vote...or they might say "semua undi saya pun undi la" :p I"m assuming such for those contributes spoilt votes because they don't even know how to vote properly.Why cant they just put the cross in the given box?Is it that complicated?But they cant be blamed.Because these peoples might be old folks or those who have less education.

3. All over Perak there is only 50% to 75% of voters came down to vote.Indian voters also might in the voters list who don't participate in the pooling.But I assume that most Indians will come out to vote for this election since they are driven mad by BN recently and their willing to revenge on BN on how the Indians and their fellow peoples are treated by government in this country.

4. I didn't get the latest list of parties that nominating their candidates in the parliamentary areas.So I'm just writing all this based on the list of 2004 election assuming there wont be much difference since it was the most recent election.

Ok...lets start with Bagan Serai

[bagan.bmp]

|more....|

2008 TAK MENJANJIKAN KEMANISAN

dipetik: tuntelanai.blogspot

Tahun 2008 akan menjelang dalam tempoh 2 hari lagi. 2008 tidak akan menjanji apa-apa untuk rakyat. Rakyat pada keseluruhannya akan menerima nasib lebih malang lagi di bawah pentadbiran UMNO. Walaupun, Najib Tun Razak ketika merasmikan persidangan tahunan Parti Bersatu Sabah pada 29 Disember kelmarin, menyatakan bahawa hanya BN [baca: UMNO] sahaja yang boleh membawa kebahagiaan [kemakmuran] kepada rakyat. Namun, bagi rakyat yang celik mata hati boleh membuat penilaian terhadap UMNO/BN [dulu Perikatan] yang telah memerintah lebih daripada 50 tahun. Cakap soal dasar apa pun yang dirangka dan dilaksanakan oleh UMNO semuanya mengalami KEGAGALAN. Dalam tulisan ini saya ambil dua contoh sahaja sebagai renungan rakyat Malaysia, khususnya orang Melayu.

Contoh paling menghiris perasaan orang Melayu [membawa maksud bumiputra lain juga] ialah : Pertama, kegagalan Dasar Ekonomi Baru [DEB]. Setelah lebih 30 tahun DEB dilaksanakan, ekuiti bumiputra hanya mencapai sekitar 18%, tidak menepati sasarang yang ditetapkan sebanyak 30%. Kalau dulu, British atau pelabur asing yang menguasai ekonomi Malaysia, tetapi sekarang kaum Cina yang menguasai sepenuhnya ekonomi Malaysia.

Berapa banyak harta dan nilai perniagaan yang dimiliki oleh orang Melayu di seluruh bandar-bandar besar di Malaysia, khususnya di Kuala Lumpur, Pulau Pinang [tempat PM sendiri], Johor Bahru [negeri UMNO] dan Ipoh?

Adalah diharapkan Najib dan wakil-wakil rakyat UMNO tolong jawab perkara ini. Jangan menjerit-jerit tidak tentu pasal macam orang gila dirasuk syaitan. Cerminkan diri dulu apabila bercakap mengenai perkembangan ekonomi orang Melayu dan bumiputra lainnya. Kegagalannya adalah berpunca daripada perbuatan kianat para pemimpin UMNO terhadap bangsa Melayu. |more...|

KEBODOHAN JOHARI BAHAROM MEMALUKAN ISLAM

via dvorak.org



Malaysian Chia God

A church and Christian newspaper in Malaysia are suing the government after it decreed that the word “Allah” can only be used by Muslims.

In the Malay language “Allah” is used to mean any god, and Christians say they have used the term for centuries…

It is the latest in a series of religious rows in largely Muslim Malaysia, where minority groups claim their rights are being eroded…

Parliament member Lim Kit Siang said, “The term ‘Allah’ was used to refer to God by Arabic-speaking Christians before Arabic-speaking Muslims existed,” he said.
Ain’t theocracy special?
Or did they register it as a trademark?

Seriuskah UMNO Johor Memperjuangkan Bahasa Melayu?

dipetik: minda-kembara.blogspot.

Apabila keputusan Peperiksaan Menengah Rendah (PMR) yang diumumkan baru-baru ini menunjukkan peningkatan terhadap keputusan mata pelajaran Sains dan Matematik sekali gus seolah-olahnya menunjukkan bahawa tindakan kerajaan dalam perkara ini adalah tindakan yang berada di landasan yang betul, ada yang mula mempersoalkan terhadap dakwaan bahawa Bahasa Inggeris tidak sesuai dijadikan bahasa pengantar dalam mata pelajaran-mata pelajaran tersebut.

Menariknya, Menteri Besar Johor, Datuk Abdul Ghani Bin Othman telah menjadi sasaran pemberita kerana UMNO Johor sebelum ini cukup konsisten menentang perlaksanaan pengunaan Bahasa Inggeris (BI) ini. Beliau telah diminta mengulas mengenai Program Pengajaran dan Pembelajaran Sains dan Matematik Dalam Bahasa Inggeris (PPSMBI) yang diperkenalkan sejak 2005 yang dikatakan tidak menjejaskan penguasaan pelajar dalam kedua-dua mata pelajaran itu pada peperiksaan PMR 2007.

Abdul Ghani yang juga merupakan Pengerusi Badan Perhubungan UMNO Johor menyatakan bahawa beliau tetap yakin bahawa Bahasa Malaysia paling berkesan untuk digunakan dalam mengajar subjek Matematik dan Sains serta menjelaskan bahawa penggunaan BI tidak boleh dikaitkan dengan peningkatan keputusan yang dicapai untuk kedua-dua subjek tersebut. Beliau juga menyatakan bahawa pihaknya tetap yakin bahawa bahasa ibunda adalah cara terbaik bagi sesebuah bangsa mendalami ilmu pengetahuan.

Abdul Ghani juga berhujah bahawa penggunaan Bahasa Ibunda adalah cara terbaik bagi sesebuah bangsa mendalami ilmu pengetahuan telah pun dibuktikan oleh sejarah dan pakar-pakar pendidik di peringkat antarabangsa. Beliau juga mahu langkah memperkasakan bahasa Inggeris dilaksanakan dalam mata pelajaran bahasa tersebut iaitu melalui kaedah yang lebih baik dan tersusun. |more...|

Posting terkini

Blog Archive