KONGRES PKR ...LIVE !!! -----> cakkk kat sebelah
Hari terakhir perbahasan Kongres LIVE .... !!!!
Jadual 3 hari KONGRES - DISINI
---------------

HOME [no2umno]

Feb 5, 2008

HEBATNYA TEMPE

Sebelum rawatan TEMPE



Selepas rawatan TEMPE


Wak Radenjowo cuba mencari data data berkenaan TEMPE di internet. Sejauh kebenarannya tentang khasiat tempe yang boleh memutihkan kulit dan memancungkan hidung. Mana tau, mungkin ada banyak rahsia yang wak sendiri tidak tahu tentang tempe. ASyik makan sampai lupa nak guna untuk perkara lain. Berikut adalah butir butir yang diperolehi.
TENTANG TEMPE

Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi tempe"). Selain itu, terdapat pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut tempe.

Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.

Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia jamur yang menghubungkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang kompak. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi pembuatan tempe membuat tempe memiliki rasa khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Terutama kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe sebagai pengganti daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Namun demikian, beberapa negara maju berlomba-lomba membuat varian dan mempatenkan tempe. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengancam keberadaan tempe dari makanan rakyat menjadi sumber komoditi yang bersifat monopoli pemegang lisensi.

Tempe Bermanfaat bagi Perempuan Menopause
sinarharapan

Kesehatan perempuan di masa menopause dapat tetap dipelihara melalui pemanfaatan bahan makanan alami yang memiliki kandungan sediaan serupa khasiat hormon estrogen. Salah satu bahan makanan alami itu adalah tempe.
Guru Besar Ilmu Obstetri dan Genekologi Fakultas Kesehatan Universitas Padjajaran Bandung, Achmad Biben mengatakan tempe yang dimasak dengan baik dan benar sangat bermanfaat bagi perbaikan proses pembentukan sel tulang dan menghambat penyerapan tulang. Memakan tempe secara rutin dapat dipergunakan sebagai upaya dini pencegahan gangguan remodelling tulang.

”Tempe juga bermanfaat sebagai anti-anemia, menurunkan kadar kolesterol, dan menurunkan risiko penyakit jantung koroner,” jelas Biben di Bandung baru-baru ini. Di samping itu, tempe mengandung superoksida destumase yang dapat menghambat kerusakan sel dan proses penuaan.

Dalam sepotong tempe terkandung berbagai unsur yang bermanfaat bagi kesehatan. Seperti hidrat arang, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten serta komponen anti-bakteri. ”Kandungan zat aktif isoflavon, khususnya daidzein, genistein, serta isoflavon tipe 2 yang dapat berikatan dengan reseptor hormon ekstrogen dalam tubuh dapat mengurangi keluhan psikovasomotor khususnya semburan atau hentakan panas di dada sebagaimana yang dialami perempuan saat memasuki masa menopause,” ujar Bibien.

Khasiat tempe bagi perempuan menopause sangat tergantung kepada proses memasaknya. Dianjurkan agar tempe dimasak dengan menu seperti sup, semur, bacem hingga pepes. Dengan menu masakan seperti itu khasiat tempe sedikit sekali mengalami penurunan dibandingkan jika dimasak dengan cara digoreng.

No2umnO - Wak terusan gagal menemukan butiran tentang khasiat sebenar TEMPE. Mungkin Khir Toyo boleh memberikan sedikit info bagaimana untuk menegangkan kulit, memutihkan kulit serta memancungkan hidung agar lobang hidung tidak menakungkan air ketika hujan. Diharap Saintis Malaysia dan luar negara SUDI menghulurkan bantuan untuk mencari kaedah penggunaan tempe agar muka wak jadi macam muka khir Toyo. Cuma wak belum cuba inject kulit muka dengan TEMPE. Berkesan kot?

http://www.bestsyndication.com/Articles/2006/Nicole-WILSON/Images/04/040506-botox_treatment_lower_doses_safer_more_effective.jpg

Haaa.... Kaedah memasukkan TEMPE ke dalam kulit wajah. Campurkan TEMPE bersama air embun pagi Jumaat. Dilenyek sampai macam GAM. Dimasukkan ke dalam jarum suntikan dan disuntik ke kawasan yang anda inginkan. PERINGATAN!!! Jangan cuba dirumah. Merbahaya untuk ibu ibu mengandung.

Gerakan leader: release Hindraf 5

Malaysiakini - A Gerakan leader today urged Prime Minister Abdullah Ahmad Badawi to free the Hindraf 5 from Internal Security Act (ISA) detention and allow them to contest in the coming elections. Gerakan Federal Territory assistant secretary KK Supramaniam said he has sent a letter to the prime minister to explain why he has called for the release of the Hindraf 5.

This is the first break in ranks in the ruling coalition, with a leader of a member-party calling for the release of the five Hindraf leaders.

Explaining to Malaysiakini, Supramaniam said he does not believe that the Hindraf leaders have managed to garner support from everyone in the Indian community and the BN party will have no trouble “taking them on” in the coming elections.

“The voters will decide whatever is right or wrong and I believe that the voters will not be swayed by the Hindraf sentiment and continue to support BN,” stressed Supramaniam. It is not immediately clear if Supramaniam had the backing of his party in issuing the call.

His remarks today follow various news reports that DAP was contemplating fielding a Hindraf candidate in the Sungai Siput parliamentary constituency.

Sungai Siput has been the stronghold of MIC president and Works Minister S Samy Vellu but Hindraf - a movement alleged to have been founded in reaction to state marginalisation of the Indian Malaysian community - has shaken BN’s grip on the Indian-majority constituency.

Currently election law does not prohibit ISA detainees from standing for a general election. Many believe this will be held early next month.

DAP to offer seats

Member of Parliament for DAP M Kulasegaran when contacted said the issue is being discussed by the party leadership. Party leaders will meet with the five detainees tomorrow to discuss the matter.

“We will go to the Kamunting Detention Camp and meet the five to offer them positions to contest under our party banner. Where they will contest has not been decided. We just have to wait and see what they think about it,” he said (photo).

Apart from urging the government to release the Hindraf 5, Supramaniam also wanted the abolition of the ISA and replace it with the Terrorism Act. Gerakan has long called for repeal of the ISA which allows for detention without trial.

“The ISA is currently being used randomly on civilians as well as politicians. This is the 21st century (and) the bloggers have been attacking us (and it will make us look bad),” he said.

Supramaniam believes that the Terrorism Act will be more apt to safeguard national security as the law will only punish those with real capabily (armed groups) to undermine security.

As for civilians and politicians, Supramaniam argued that if they are found to have broken the law, they should only be punished under criminal laws.

Supramaniam also made news recently when his letter to the Gerakan leadership on apparent nepotism in the party was leaked to the media by DAP.

He hit out at the DAP for "unethically" publicising the internal circular.

"This was meant for internal circulation only. Their actions have embarrassed me," said Supramaniam, adding that he is considering suing the DAP over the matter.

"I write this type of letter very often. This is a democratic process in the party. My intention is to self regulate (party affairs)," he added.

Anwar’s role in temple demolitions

The Gerakan leader also accused PKR’s de facto leader Anwar Ibrahim of being instrumental in demolishing Hindu temples with complete disregard towards the community’s sensitivity while he was the deputy prime minister.

“All of a sudden Anwar has become the champion of the Indian community when it comes to the issue of temple demolitions. I dare him to disclose what he did for the community when he was the DPM,” challenged Supramaniam.

“The voters are not stupid. I believe they will make the right choice by voting for BN in the elections.”

Supramaniam’s remarks on Hindraf today followed a controversial statement made by the party’s Youth vice-chief S Paranjothy who accused Umno of inciting racial sentiments.

Paranjothy has been referred to the party’s disciplinary committee for apparently supporting claims by Hindraf that Umno policies had resulted in marginalisation of Indian Malaysians.

March for freedom

bersih-rally.jpg
aliran

With the general election around the corner, many Malaysians have expressed concerned about the integrity of the electoral process. Subramaniam Pillay, for his part, recalls how delighted he was to participate with his better half in a significant event in the history of civil society in Malaysia – the Bersih rally. Here are his eye-witness impressions of a day to remember.

I first voted in the 1974 elections. Even at that time, I found the electoral process to be very unfair to the opposition parties in terms of access to the media, prohibition of public rallies after 1974 and the abuse of state machinery for the Barisan Nasional’s (BN) election campaign. In short, it was not and never has been a level playing field when it comes to elections in the so-called Malaysian democracy. Over the years, the election process has become even less fair and free.

Given the Alliance and BN government’s earlier achievements in generating economic growth, I suspect the BN would have won all the past general elections with a simple majority even if the elections were free and fair. Thus, it can only be the greed for absolute power that has driven the BN to resort to dirty tricks to win the elections. more...

RapidPenang pulak Mogok


Ribuan penumpang terkandas akibat pemandu RapidPenang mogok

PULAU PINANG 5 Feb — Ribuan penumpang bas RapidPenang Sdn Bhd hari ini terkandas setelah sekumpulan pemandunya melancarkan mogok berikutan masalah dalaman dengan majikan.

Berpuluh-puluh buah bas syarikat itu tersadai di depotnya di Sungai Nibong manakala pemandu duduk di sekitar kawasan itu sehingga pihak pengurusan syarikat datang untuk berunding.

Selain Sungai Nibong, depot lain yang terlibat ialah di Balik Pulau, Tanjung Bungah dan Seberang Perai.

Beberapa pemandu yang ditemui berkata, mereka hanya akan kembali bertugas sekiranya majikan menyelesaikan 15 tuntutan yang dibuat sejak mereka mula bertugas penghujung Julai tahun lepas.

Antara permintaan mereka itu ialah mengenai kenaikan gaji, caruman dalam Kumpulan Wang Simpanan Pekerja dan surat pengesahan jawatan.-

Rapid Penang strike leaves Penang commuters stranded

By BERNARD SEE, K. KASTURI DEWI and K. SUTHAKAR

PENANG: Thousands of bus commuters rushing for work and last minute Chinese New Year shopping were stranded at bus terminals and bus stops on the island when Rapid Penang ceased its operations due to a strike by its drivers.

They were caught unaware and left standing for hours as the 100-odd bus drivers refused to start their engines when reporting for work at 6am Tuesday.

MUHIBBAH KONONNnnnnn ......

Tahun Satu sekolah ini tiada pelajar Cina
Alias Mohd Yusof |
malaysiakini

Semasa hadir pada sesi taklimat untuk kemasukan anak saya ke tahun satu di Sekolah Kebangsaan Taman Sri Pulai, Daerah Kulai, Johor baru-baru ini, setiap ibubapa telah diedarkan senarai nama murid tahun satu.

Saya perhatikan, dari sejumlah lebih kurang 300 nama murid tahun satu itu, tidak ada seorang pun dari kalangan murid keturunan Cina. Ini sungguh menghairankan saya, walaupun bagi setengah orang fenomena ini mungkin tidak begitu penting. Malah tidak ada siapa pun yang saya lihat mempersoalkan perkara ini.

Kepada saya, ia suatu yang amat merisaukan dan mengganggu fikiran saya. Perkara tidak ada murid keturunan Cina yang masuk ke sekolah ini pada tahun 2008 ini membuatkan saya tertanya-tanya. Mungkin ia tidak menjadi pelik kalau penduduk yang tinggal di kawasan sekolah ini tidak ada kaum Cina.

Yang jelasnya lebih 20 peratus penduduk di kawasan ini adalah dari kalangan kaum Cina. Kenapa agaknya kaum Cina tidak berminat untuk masuk ke sekolah kebangsaan?

Kalau nak dikatakan sekolah jenis kebangsaan Cina lebih baik prestasinya berbanding sekolah kebangsaan sebagai alasan mereka tidak berminat hendak menghantar anak ke sekolah kebangsaan, telahpun diketahui umum Sekolah Kebangsaan Taman Sri Pulai ini adalah sekolah yang terbaik dari segi pencapaian akademiknya di Daerah Kulai ini.

Kalau sekolah kebangsaan yang terbaik pun mereka tidak berselera hendak menghantar anak-anak mereka, apalagi dengan sekolah kebangsaan yang lain-lain itu.

Padahal sekolah jenis kebangsaan Cina yang paling dekat dengan Taman Sri Pulai ini terletak tidak kurang dari enam kilometer jauhnya, tapi mereka masih sanggup hantar anak-anak ke sana berbanding sekolah kebangsaan yang hanya terletak di depan rumah mereka sahaja.

Tidakkah kita sedar kesan dari pengasingan sekolah mengikut kaum ini sangat besar kepada keutuhan perpaduan masyarakat majmuk negara kita ini. Perpaduan seharusnya dipupuk dari peringkat kanak-kanak lagi. Melentur buluh biarlah dari rebung, saya tidak nampak semangat perpaduan dapat dipupuk melalui ucapan dan slogan sahaja.

Perpaduan harus dihayati dalam kehidupan sebenar, pada semua peringkat dan mesti bermula dari peringkat kanak-kanak lagi. Mungkin kepada orang politik, apa yang mereka maksudkan perpaduan itu bila

Tidak ada pergaduhan antara kaum dan ada persefahaman dalam pembahagian tender projek kerajaan antara parti-parti komponen.

Oleh itu saya tidak hairan kalau orang politik tidak risau langsung dengan isu tidak ada murid Cina di Sekolah Kebangsaan Taman Sri Pulai ini, kerana memang tidak ada berlaku pergaduhan kaum pun di situ.

Kalau orang politik benar-benar faham maksud perpaduan, tentulah kes yang saya timbulkan di sini (tidak adanya murid Cina di tahun satu di Sekolah Kebangsaan Taman Sri Pulai) sudah menjadi isu yang sangat besar dan penting kepada mereka.

Kalau sekali pun kaum Cina terpaksa menghantar anak-anak mereka ke sekolah jenis kebangsaan Cina kerana hendakkan anak-anak mereka dapat belajar tulisan dan bahasa Cina ataupun atas-atas sebab lain, takkanlah tidak ada jalan penyelesaiannya selain daripada mengasingkan sekolah anak-anak mereka.

Nampaknya mereka sanggup mengorbankan perkara yang lebih penting iaitu perpaduan yang sebenar daripada mencari penyelesaian masalah yang rasanya tidaklah begitu sukar untuk diatasi.

Seperti yang biasa saya sebutkan, kita boleh memberi perlindungan dan memulihara harimau untuk mengelakkan dari pupus tapi janganlah sehingga sampai binatang ganas ini boleh mengancam haiwan ternakan dan nyawa manusia sendiri.

Realitinya, haiwan ternakan kita itulah yang lebih penting untuk menentukan survival kehidupan manusia. Bahasa dan tulisan ibunda kita memang patut dipertahan dan dipelihara tetapi janganlah sampai kita mengorbankan perkara yang lebih penting iaitu perpaduan tulen. Kerana perpaduan tulenlah yang lebih utama dalam menentukan survival bangsa kita.

Saya rasa masih ada jalan untuk anak-anak kita belajar bahasa dan tulisan ibunda mereka di satu sekolah yang sama, itupun kalau kita betul-betul mahu melihat perpaduan yang tulen di kalangan rakyat berbilang kaum.

MARI MUNTAH BERAMAI RAMAI !!!!


Kerajaan BN Tidak Pernah Abai Rakyat Miskin

HUTAN MELINTANG, 5 Feb (Bernama) -- Timbalan Menteri Penerangan Datuk Ahmad Zahid Hamidi berkata kerajaan Barisan Nasional (BN) tidak pernah meminggirkan rakyat miskin dan berpendapatan rendah dalam memastikan keluarga mereka tidak ketinggalan dalam bidang pendidikan.

Katanya pelbagai skim bantuan diwujudkan untuk meringankan beban mereka termasuk Tabung Kumpulan Wang Amanah Pelajar Miskin (KWAPM).

Tabung itu bertujuan untuk meningkatkan kecemerlangan dan pencapaian pendidikan selaras dengan dasar pendidikan wajib yang berkuatkuasa Januari 2003, katanya kepada pemberita selepas majlis penyerahan bantuan KWAPM kepada 374 pelajar dari 16 sekolah rendah dan menengah Parlimen Bagan Datoh di sini hari ini.

Ahmad Zahid yang juga anggota Parlimen Bagan Datoh, berkata kerajaan memperuntukkan sebanyak RM400 juta kepada tabung KWAPM bagi membantu pelajar miskin seluruh negara.

KWAPM memperolehi sumber kewangannya daripada pelbagai hasil cukai yang dikutip kerajaan dan dipulangkan kepada golongan miskin walaupun golongan itu tidak menyumbang kepada cukai pendapatan, katanya.

"Ini jelas membuktikan kerajaan BN bersikap adil mengagihkan sumber kewangan yang diperolehi dari golongan berada dan disumbangkan kepada golongan miskin," katanya.

Beliau berkata tanggungjawab membela rakyat miskin tanpa mengira kaum telah lama dipraktikkan oleh kerajaan BN.

Oleh itu, katanya, pilihan raya umum merupakan masa yang tepat bagi rakyat semua kaum membalas jasa kerajaan dengan memberi sokongan padu kepada kepimpinan kerajaan.

No2umno - Zahid minta rakyat membalas jasa kerajaan kerana kononnya kerajaan membela nasib orang miskin tak kira bangsa..... (Kejap ... nak ambil tin susu kosong) ........ Ghhhhaaiiiiiittttt TUiiiiiiiiiiiiiii......ggghhheeeaailklklll pppttttuiiiiiii ....... geli geleman pulak tekak ni....macam nak muntah hijau pun ada....komen lain kali lahhhh...

WAHAI MENTERI MANGKUK YANG BERHAYUN

Najib's apology too late, damage done
Mohan
malaysiakini

I refer to the Malaysiakini report Najib waves stick and offers carrot..

To vote for the BN or not, is our right. No one, including Deputy Prime Minister Najib Razak, can warn our community not to go against the ruling BN. The BN has had its way for the last 50 years and has failed Indians miserably. It’s about time others are given an opportunity to show their capabilities.

Our future, at present, seems better with those who are making true efforts to improve the lives of Indians, rather than those who have evidently and openly marginalised and oppressed the Indians.

The accusations of not using’ proper channels’, time after time, are absolute lies. If someone in the ruling party had taken an interest in reading the numerous complaints and letters sent to government officials and politicians, the street demonstrations would not have taken place.

On the demolition of temples, Najib said, ‘That was wrong on their part. We are sorry for that’. Well, in a country that practices religious sensitivity, this apology comes too late. In fact, the damage has been done.

To date, ‘body snatching’ is still taking place. Indian students are being abused at national schools, while the government commonly states that there has been a ‘misunderstanding.’ Tamil school students remain underprivileged and poverty remains evident. Our patience has run out.

The government was lucky the Indians demonstrated in a peaceful manner on Nov 25. For those who had seen the manner of Hindu temple destructions, the heartache and anger of the community would have been understandable.

So Mr Najib, after having done all that and not doing what you (BN) should have done, don't come telling us what to do, let alone warn us.

Ongoing Saga in HaidarLand: Anwar, Aliran barred from proceedings

BREAKING NEWS:
malaysiakini

The Royal Commission of Inquiry today barred PKR de facto leader Anwar Ibrahim and social reform movement Aliran from participating in the proceedings.

The decision was made due to their refusal to withdraw and apologise for their contemptuous remarks made against the commission. Commission member Steve Shim said that commission would consider penal consequences against them later.

Under the Commission of Inquiry Act, acts of contempt are punishable with a maximum RM100 fine or a three-month jail.

Following their ruling, the commission told lawyers representing Anwar and Aliran that they are not allowed to participate in questioning or submitting in the proceedings. Five lawyers then staged a walkout, stating that this was against the commission procedures. They said that they would seek a judicial review on the matter.

Yesterday Anwar and Aliran declined to withdraw statements said to be in contempt of the commission.

Ongoing Saga in HaidarLand: Anwar, Aliran barred from proceedings
dinmerican

My dear friends, associates, and fellow bloggers,

When the report by Beh appeared on malaysiakini (below), I had just finished reading Leela Barrock’s Taking Liberties in the February 4, 2008 issue of the Edge (soon this paper will be in the hands of Vincent Tan!) in which she reminded us that “with unfettered power, the executive (the Prime Minister in our case) has been able to forge any number of pacts with its cronies, costing the country billions. Ill-fated deals such as the multi-billion naval dockyard contract and the Port Kelang Free Trade Zone were awarded with less than a nod to sound business sense. Numerous inflated contracts have been awarded, reneged and abused without the threat of being challenged in the courts”.

She quoted Lord Acton who said “Great men are almost always bad men”. I would add that Acton’s observation applies as much to less than great men, and those who think they are great. Weak men in power too can be manipulated when the system of checks and balances is destroyed. So we have a situation where the executive can acquire a RM 200 million Airbus Executive Jet for his use, and a minister of defence through his cronies can earn nearly RM1 billion in commissions for the purchase of two French made submarines and a fleet of Russian fighter aircraft. No one bats an eyelid. No citizens action suit too.

When the Judiciary, as adduced from the hearings in HaidarLand, is totally corrupt, there can be no justice for the wronged against the wrong. Leela mentioned the idea of amnesty (an idea from Najib’s banker brother, Nazir Razak, The Edge,Issue 685) so that past sins can be absolved without allowing redress for those who may have been wronged. How convenient and simple, but it is not a solution to stopping the rot in our Judiciary, whose image has been severely tarnished in the eyes of the world.

She seems to favour the amnesty route because “it would enable us to start again” and “would enable us to go forth with a new set of values and ideals that adhere to the principles of liberty and common law”. She adds that “we could allow amnesty with a (South African style) Truth Commission to heal the wounds of the past and move forward whole”. It is not that easy, madam.

In our case, the witnesses which have appeared before the Royal Commission of Inquiry are less than repentent and truthful, pleading loss of memory and other excuses, while VK Lingam—if we can rely on reports on the mainstream media—was lying to his teeth. What makes it so certain that they will confess in a open Truth Commission and recompense.

The public perception is that the Haidar Commission is a waste of time and taxpayers’ money. Important witnesses have been denied their right to testify. So, as things stand today, we will probably never know the truth. But one thing is very clear—irrespective of the Haidar Commission’s findings— to even the common man in this country: Tun Salleh Abbas (in 1988) and Anwar Ibrahim (1998) were victims of an all powerful executive who used the Judiciary for his political ends with the help of business cronies and hatchet men. A grave injustice has been done to them and this is not subject to amnesty.

Justice must be done and the dignity and integrity of the Judiciary must be restored. Otherwise, as Leela said, “…the image of Malaysia as a tinpot economy will be cemented”. —Din Merican

SURUHANJAYA SEMAKIN MENGADA NGADA


Peguam Anwar keluar daripada inkuiri video Lingam
mstar.com.my

KUALA LUMPUR: Peguam yang mewakili Penasihat Parti Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim Selasa keluar daripada inkuiri Suruhanjaya Siasatan Diraja apabila suruhanjaya itu menarik balik hak Anwar untuk memberikan keterangan dalam prosiding berkenaan.

Anggota suruhanjaya Tan Sri Steve Shim Lip Kiong mengumumkan keputusan itu berikutan keengganan Anwar memohon maaf kepada suruhanjaya dan menarik balik kenyataannya mengenai panel itu yang disiarkan menerusi artikel yang disiarkan dalam Internet.

Shim berkata artikel berkenaan mengandungi tuduhan serius terhadap suruhanjaya dan ia terpaksa mengarahkan supaya hak Anwar untuk memberikan keterangan dalam prosiding berkenaan ditarik balik.

Kesemua empat peguam Anwar adalah M. Puravelan, Mohd Yusmadi Yusof, Oh Choong Ghe dan Ravi Nekko.

Sementara itu, seorang lagi anggota suruhanjaya yang terhadap klip video Lingam, Datuk Mahadev Shanker berkata para peguam Anwar boleh mengikuti prosiding inkuiri itu tetapi hanya sebagai pemerhati.

Inkuiri itu antara lain bertujuan menentukan kesahihan klip video yang memaparkan seorang lelaki sedang berbual menerusi telefon, kononnya bagi mengatur pelantikan hakim.

Suruhanjaya itu mahu Anwar dan badan bukan kerajaan, Aliran, mengemukakan permohonan maaf dan tanpa syarat terhadap kenyataan mereka bahawa suruhanjaya itu dimanipulasi oleh `tangan ghaib'.

Artikel itu antara lain mengulas keputusan suruhanjaya pada 28 Jan bahawa Anwar, Naib Presiden PKR R. Sivarasa dan Penyelaras PKR Sim Tze Tsin tidak perlu dipanggil sebagai saksi dalam siasatan itu.

Suruhanjaya itu berkata cadangan bukti ketiga-tiga mereka tidak berkaitan langsung dengan inkuiri berkenaan dan mereka tidak mempunyai hubungan dengan perkara yang disiasat dalam inkuiri itu.

No2umnO - Apa yang dok dilayan lagi suruhanjaya tu.... Memang dah tak betul. Buat macam mana pun memang dah tak betul. Semua dah bertuhankan UMNO dan BN. Cakap banyak pun tak guna. Tengok muka si Haidar tu pun dah meluat. Labelkan sahaja mereka sebagai PENGKHIANAT KEPADA RAKYAT. Habis cerita. Peduli taik sama dia.

BA MENANG, MINYAK TURUN !!!

ANWAR DI RAWANG

Clip 1

Clip 2

Clip 3

Clip 4

Clip 5

Police Disrupted Keadilan Ceramah at Kelana Jaya



SPR JANGAN ULANGI KEKOTORAN PRU 11

n17gombaksetia

Pilihanraya umum ke 12 bakal diadakan tidak lama lagi, rata-rata pemerhati politik meramalkan awal Mac adalah masa terbaik bagi Pak Lah mengadakan pilihanraya. SPR sudah menyatakan persediaan sepenuhnya bagi menghadapi pilihanraya umum ke 12. Oleh itu rakyat Malaysia mengharapkan satu pilihanraya yang bersih dan adil dilaksanakan di bawah kelolaan Tan Sri Rashid. Pilihanraya umum ke 11 telah menyaksikan suatu perjalanan demokrasi yang paling kotor dengan pelbagai penipuan dan perlanggaran undang-undang oleh SPR sendiri, ini bukanlah cakap-cakap tepi jalan atau kedai kopi bahkan dibuktikan di mahkamah.

Di DUN Gombak setia, petisyen yang di bawa oleh PAS berjaya membuktikan kesalahan yang dilakukan oleh SPR seperti pertukaran buku daftar pemilih dan tambahan masa 2 jam. Hakim Mahkamah Tinggi Malaya, Dato’ Md Raus Mohd Syarif ketika membacakan keputusan petisyen pilihan raya bagi Dewan Undangan Negeri (DUN) Gombak Setia berkata, pelanjutan masa mengundi itu adalah tidak sah dan daftar nama pemilih yang digunakan juga adalah tidak sah.

Walau bagaimanapun, Hakim tetap menolak petisyen tersebut dengan alasan pempetisyen gagal membuktikan dua kesalahan yang dilakukan oleh SPR itu boleh menyentuh (mengubah) keputusan pilihan raya yang dimenangi oleh calon Barisan Nasional.

Oleh itu, walau apapun keputusan mahkamah, SPR diingatkan supaya tidak mengulangi kekotoran dan penipuan dalam pilihanraya akan datang!

Surat kepada SS Mufti Perlis - Azizi Hj Abdullah

shuhairiemohammad.blogspot

SEJARAH BUKAN SEKADAR MELIHAT-Azizi Hj Abdullah

Mengimbau sejarah memang baik. Tapi sejarah bukan saja untuk diimbau melainkan memetiknya lalu dijadikan iktibar. Iktibar tidak boleh diklasifikasi atas sebab status atau kedudukan. Apabila dikatakan iktibar, ia tidak sekadar imbauan dengan catatan nama dan fakta tetapi ia perlu menjadi asas teguran masa kini.

Jika di zaman sahabat, Mu`awiyah (sekadar sebutan contoh) dianggap melakukan hukuman dan tindakan melampau, ia bukan sekadar sebuah cerita menganggap Mu`awiyah melampau tetapi mereka yang melakukan seperti Mu`awiyah masa kini mesti juga dianggap melampau dan diperlukan tindakan. Dan sebutan bukan lagi `mereka' tetapi mestilah A atau B.

Mahu menyalahi kesalahan Mu`awiyah mengikut cerita sejarah tentulah mustahil kita hendak menggali kubur Mu`awiyah untuk membuktikan batang tubuh itu salah. Tetapi jika yang melakukan seperti Maayiwah kini, ia bukan sejarah tetapi ia mengulangi sejarah seperti Mu`awiyah maka ia perlulah disebut siapa dan perlu dihukum.

Saya melihat tulisan Dr.Asri Zainul Abidin, Mufti Kerajaan Perlis di dalam MM muka 6, keluaran 28 Oktober 2007 sangat tidak adil, mempunyai unsur ketidakberanian menyatakan melalui imbauan sejarah, tidak berani berterus terang dan mempunyai agenda yang berat sebelah.

Saya melihat sejak akhir-akhir ini tulisan Sahibussamahah seakan membodek pihak tertentu dan menyalahkan pihak tertentu dari tiupan nafas politik yang disenangi dan tidak disenangi, dari roh politik yang terjamin dan tidak terjamin.

Jika atas niat ingin menyatakan ramai manusia yang teraniaya disebabkan berita palsu yang direka, kemudian memberitahu penderitaan atau kezaliman, cerita bohong, penyelewengan fakta melalui imbauan sejarah Nabi Isa, sesungguhnya malang fakta dan hujjah ini bukan saja diketahui umum tetapi seakan nampak Sahibussamahah ingin menyatakan sesuatu yang terkini tetapi agak takut pernyataan itu melantun ke muka kembali.

Sepanjang setengah muka surat akhbar Mingguan Malaysia yang lebar itu, tidak ada satu contoh, sebutan kes, fakta, pembohongan, penyelewengan, kezaliman yang disebut berlaku masa kini, yang tentunya belum lagi menjadi pekasam sejarah. Sepatutnya inilah yang mesti disebut, diberi peringatan dengan hujah dan dalil Al-Qur`an serta hadis.

Misalnya penyelewengan hakikat Nabi Isa, penyelewengan tentang Saidina Ali sampai lahirnya fahaman Syiah, apakah relevannya kes beribu tahun itu sedangkan masa kini penyelewengan tentang konsep, dasar Islam termasuk penambah baik Hadhari yang masih dipertikai? Mengapa tidak ada sebutan dan ganjaran pembalasan terhadap si anu dan si dia yang melakukan penyelewengan itu.Ini bukan kes CIA atau SB.

Ini bukan sejarah tapi realiti.

Dinukilkan surah Al-Baqarah ayat 79, dipetik juga Al-Hujurat ayat 6 tentang dosa penyelewengan, pembohongan dalam sejarah yang lalu. Ayat 79 surah Al-Baqarah, ayat 6 surah Al-Hujurat sememangnya mempunyai sebab turunnya ketika itu, tetapi ayat-ayat ini relevan, menjadi peringatan, panduan hingga akhir zaman. Tulisan Sahibussamahah hanya menyebut permulaan para nabi, sahabat sedang ayat tersebut boleh diguna pakai, bagaimana penyelewengan wang negara, perbelanjaan yang tidak telus seperti yang dilaporkan oleh Audit Negara. Kenapa tidak disebut langsung?

Kenapa tidak menyebut kementerian itu, jabatan ini dan anu-anu yang bertanggung jawab dalam sesuatu jabatan atau kementerian tersebut?

Kenapa pula mesti disebut Syiah zaman lampau sehingga memetik kata-kata Al-Ghazali sedangkan pakar-pakar ekonomi kita, ulama, agamawan sudah membongkar tentang berlaku tidak telusnya golongan tersebut. Apakah dengan menyebut Al-Ghazali, kita seperti tidak ada apa-apa yang berlaku?Al-Ghazali dan imam-imam yang empat menulis dan menegur pemerintah atau khalifah di waktu itu dengan menyebut si polan – si polan, penguasanya tetapi kita tidak pernah menyebutnya. Kita hanya mengimbau sejarah dan memberi gambaran sejarah ribuan tahun yang lalu sedangkan di depan mata kita, kita tidak berani. Bukankah Al-Ghazali telah menegur Sultan Sanjar anak Raja Seljuk Gavenor Wilayah Khurasan di dalam satu majlis, di hadapan pengiringnya?

Ghazali juga menulis kepada seorang menteri, Fakhrul Mulk, Mujiruddin. Ghazali tidak menulis mengesahkan sejarah. Ghazali menghala tulisannya kepada individu.

Tapi malangnya tulisan seorang yang berkedudukan tinggi, yang tulisan tersebut mempunyai nilai yang tinggi, yang mempunyai kesan yang kuat, tidak mampu dilakukan seperti sejarah yang diceritakan.

Di zaman pemerintahan Dr. Mahathir selama 21 tahun bukan tidak ada penyelewengan, korup dan kezaliman dan bukan kita tidak tahu siapa yang telah ditentukan oleh pengadilan, mengapa kita `sereyau' hendak menyebutnya?

Para sahabat, ulama, para imam-imam sering menegur dan menulis surat secara peribadi dan mengkritik secara terbuka tetapi kita masih juga memetik kisah sejarah ribuan tahun. Masalah pembunuhan beramai-ramai tahun 1985 di Mamali memerlukan orang-orang seperti Sahibussamahah mengkritik, menegur, kerana ia melibatkan umat Islam, tetapi kita tidak pernah membaca buah fikirnya. Penutupan sekolah agama, juga tidak pernah cuba memberi pandangan.

Kita tidak mendesak para Sahibussamahah seperti Mufti Kerajaan Perlis membuat hukuman di atas peristiwa yang berlaku. Tapi sebagai agamawan yang berstatus, kita ingin mendengar sesuatu; sama ada benar atau salah perkara tersebut. Tidak pernah ada sepucuk surat dari kalangan Sahibussamahah menulis kepada Perdana Menteri, baik kepada Dr. Mahathir atau sekarang menyatakan itu tidak betul, ini tidak betul berdasarkan surah dan ayat Al-Qur`an, seperti Al-Ghazali menulis kepada Sultan Sanjar., sedangkan kebobrokan dan penyelewengan berlaku berbilion-bilion.

Ini bukan soal politik. Al-Ghazali pernah menulis minta rakyat menjauhi pemerintah yang zalim, yang tidak adil. Tetapi kita, walaupun kezaliman dan tidak adil berlaku di depan mata, kita tidak pernah menulis seperti Al-Ghazali.

Dalam tulisan itu juga Sahibussamahah Mufti Kerajaan Negeri Perlis menulis tentang kebohongan di zaman Harun Aminurrashid. Tapi sayang sekali beliau tidak menyentuh langsung bagaimana saksi-saksi bohong bersepah-sepah dalam perbicaraan zaman kita, terutama di zaman pemerintahan Dr. Mahathir. Apa ertinya imbauan sejarah kalau realitinya kita membisu?

Lupakah kita bagaimana pendakwaan dan saksi mengubah tarikh-tarikh, saksi-saksi fasik, tuduhan liwat dan zina tanpa ada saksi syarak. Mengapa tidak disebut sedangkan imbauan sejarah disebut panjang lebar. Apakah saksi dan tuduhan di abad ini tidak ada nilai buruk seperti yang berlaku di zaman Aminurrashid? Apakah sesuai disebut imbauan sejarah sahaja?

Memang benar apa saja yang berlaku kini dilihat sebagai isu politik. Mungkin para mufti dan ulama, cerdik pandai tidak mahu mencampuri politik. Tetapi apakah kita mesti memejam mata tentang ketidak adilan, kezaliman, penyelewengan dalam politik? Apakah kezaliman, ketidak adilan, penyelewengan dalam politik menghalal cara, termasuk soal hukum agama?

Apa relevannya kisah kaki buli di zaman Abu Nawas ratusan tahun yang lampau sedangkan kaki belit dan penipun, penyelewengan sekarang ini berlambak-lambak? Jika kebenaran itu perlu dinyatakan mengikut persepsi agama, kenapa mesti dilindungi sebutan si A dengan sikap belitanya sehingga berjuta-juta. Di dalam Umno berlambak-lambak kaki belit, penipu. Di dalam kementerian juga ramai. Di dalam jabatan juga ramai, malah dalam urusan pembinaan masjid juga ramai.

Kenapa mesti disebut tentang dendam dan kebencian Yazid bin Muawiyah ratusan tahun yang lalu, sedangkan dendam dan benci yang berlaku di tahun 2000-2007 seperti tidak ada sebutir dosapun dilakukan oleh orang-orang seperti Yazid? Apakah tidak ada Yazid bin Muawiyah sekarang, seperti tidak adanya Abu Lahab sekarang?

Kenapa memetik `kod' Ibn Taimiyah bagaimana tidak adilnya hakim-hakim ketika itu, sedangkan hakim-hakim yang tidak adil, hakim diperlekeh, hakim boleh dibeli tidak disebut masa kini.

Kenapa kita berkata pembunuhan Hussain bin Ali tidak ada bukti keterlibatannya sedangkan berapai ramai yang tidak terlibat dengan jenayah dan rusuhan merengkuk di dalam penjara hingga kini?

Saya secara peribadi tidak menafikan ilmu dan sejarah untuk dijadikan pengajaran sepanjang zaman. Tapi dengan hanya menyebut sejarah kemudian kita memejam mata apa yang berlaku sekarang, ia tidak membawa apa-apa makna.

Ulama, agamawan, apa lagi yang berkedudukan tinggi tidak sekadar memiliki ilmu tetapi kita memerlukan juga keberanian. Keberanianlah yang tidak ada kepada ulama dan agamawan sekarang. Sepanjang penulisan ulama, agamawan ataupun ceramah, kuliah, yang disebut hanyalah sejarah bukan realiti.

Dr. Mahathir yang melakukan kesalahan banyak perkara yang bersangkutan dengan agama, apabila ada golongan yang mengkritik, mereka dianggap `pembangkang' . Mana dia golongan yang berkedudukan tinggi dalam institusi agama, para mufti melainkan hanya seorang dua yang sanggup dipecat. Jika begitu keadaan, apa perlunya mengimbau sejarah?

Oleh yang demikian, bagi saya mengimbau sejarah tentang dosa penyelewengan, kezaliman dengan hujah Al-Qur`an dan fakta tidak membawa apa-apa faedah, melainkan untuk melengkap sebuah tesis kesarjanaan. Akan tetapi jika kritikan, teguran berdasarkan seperti apa yang berlaku dalam sejarah kemudian diikuti apa yang berlaku kini secara `khusus' adalah lebih bermakna. Yang berlaku sekarang umum, bukan khusus. Disebut kezaliman tapi tidak disebut siapa yang melakukannya. Di sebut tidak adil tapi tidak disebut siapa. Disebut dosa penyelewengan, walaupun Laporan Audit Negara menyatakan berlaku, tapi tak siapa berani menyebut sebagai contoh.

Apabila kes di bawa ke mahkamah, disebut pula biarlah mahkamah yang menentukan. Tetapi apabila didapati bersalah, sepi semuanya. Tidak pun di sebut si A sama sejarahnya dengan Yazid bin Muawiyah yang memiliki sifat benci dan dendam.

Kita hanya berani menyebut, `sesetengah pihak, di antara mereka, mereka yang melakukannya. ' Tidak ada yang berani menyebut si A atau si B. Para ulama, agamawan, mufti, cerdik pandai yang mengimbau hal-hal sejarah buruk tidak berani membuat penilaian masa sekarang, sedangkan dalam soal ibadah merekalah yang selalu membuat penilaian dan perbandingan; misalnya solat berjemaah 37 kali pahala dari solat seorang diri.

Sampai bila kita hendak jadi berani? Memetik kata-kata Dr Sidek Fadil di Perhimpunan NGO Islam di Kelantan baru-baru ini; Kita tidak ada `jantan' lagi.

Menghindrafkan Masyarakat Melayu

mohammadnizar

PRU 12 akan datang menyaksikan gelombang tsumani dalam trend pemilihan calun parlimen dan ADUN khususnya dari kalangan masyarakat india dan cina.Kenapa perkara in berlaku? Ianya disebabkan perasaan kecewa menggila dikalangan mereka terutama kaum india yang cepat sedar oleh pembohongan besar MIC-BN.

Pembohongan besar MCA -Bn juga berlaku tetapi tidak keterlaluan dan kaum cina tidak dianayai teruk macam kaum india. Tetapi jika diamati penghinaan kaum melayu, maka ianya bukan baru ini malahan telah berkurun lama melayu dipijak oleh pemerintahan dari penjajah hingga dewas ini.

Maka agak sukar dan payah untuk berubah atau membuat gelombang baru. Apa yang perlu sekarang ialah satu usah menghindrafkan kaum melayu. Proses penghindrafan kaum melayu ini merupakan strategy cepat kearah melahirkanh gelombang perubahan.

Apa yang dimaksudkan dengan proses penghindrafan kaum melayu ini ialah " suatu usaha berani kearah perubahan total dalam masyarakat melayu bagi menolak UMNO-BN " kerja ini mestilah menggunakan atau dipimpin oleh 5-10 orang professional melayu yang muda dan handal. Ianya tidak melibatkan mana-mana pemimpin parti pembangkang teras melayu (malay based political party) seperti PAS & PKR.

Yang dimaksudkan dengan 5-10 pemimpin ini ialah seperti para pengamal undang (peguam), pensyarah Univ swasta , pemaju, kontraktor, jurutera dan doktor swasta yang semua melayu dan beragama Islam.

Suatu himpunan besaran hendaklah diadakan di masjid negara pd hari jumaat sebelum solat jumaat.

Ini hendaklah disebar luas seluruh malaysia.

ROSUL JANJI PAHALA KALAU UNDI BN

UNDI BN DAPAT PAHALA!!
dppkt.wordpress.com

Februari 2008, Sabtu, Kuala Berang- “Sesiapa yang mengundi dan menyokong Barisan Nasional (BN) pada Pilihanraya Umum nanti akan mendapat pahala, sebaliknya orang yang mengundi calon Pas tidak mendapat sebarang ganjaran.” Kata Rosol Wahid ketika berucap merasmikan Kursus Tahsin Al Quran Peringat Daerah Hulu Terengganu 2008 di perkarangan Masjid Kampung Nasi Dingin.

Ucapan Dato’ Rosul Wahid yang juga Setiausaha Badan Perhubungan Umno Negeri Terengganu itu merupakan ucapan yang serius dan berbaur kesesatan. DPPKT menyeru agar Dato’ Rosul menarik balik ucapannya kerana ia boleh menyesatkan orang awam khususnya rakyat Terengganu. Ucapan tersebut dipercayai bertujuan untuk memancing undi memandangkan Pilihanraya Umum yang akan datang sudah semakin hampir.

Kalau benarlah undi Barisan Nasional mendapat pahala, DPPKT mencabar Rosol selaku Exco Portfolio Islam Hadhari meminta Jawatankuasa Fatwa Negeri Terengganu mengeluarkan fatwa bahawa mengundi Barisan Nasional mendapat pahala.

Setiausaha DPPKT ketika dihubungi meluahkan rasa kebimbangannya terhadap kenyataan tersebut dengan berkata, ” Bagaimana mungkin mengundi satu parti yang berasaskan semangat dan ideologi kebangsaan, yang selama ini membenar serta menganjurkan program-program maksiat seperti Konsert-konsert yang bercanggah dengan syarak, dan berlaku zalim terhadap rakyat seperti merampas tanah, meroboh masjid dan memecat kakitangan kerajaan, dikatakan mendapat pahala? Ini merupakan ucapan yang sesat dan boleh menyesatkan orang ramai. Saya berharap rakyat tidak tertipu dan terpengaruh dengan ucapan sebegini. Ingat firman Allah subhanahu wa ta’ala yang bermaksud, Dan jangan kamu condong kepada mereka yang berlaku zalim, maka kamu akan disentuh oleh api neraka. Dulu mereka kata kita sesat kerana merasuah syurga kepada pengundi, sekarang sudah terbukti siapa yang mempergunakan agama untuk kepentingan politik? “

Malaysiakini Election Debate

The Umno factor in Penang politics
Yeow Boon Kiat
khookaypeng

Umno is to be blamed for the present downturn in economy in Penang, charged DAP’s national E-campaign director and popular blogger Jeff Ooi.He added that Umno’s hands were seen in many of the policy initiatives that have to come from the federal level to the state.

Ooi said that although the Penang state government led by Gerakan may have many economic plans to implement, but the foreign direct investment (FDI) flowing into the state was still being filtered by the powerful Economic Planning Unit of the Prime Minister’s Office."Umno has not been very supportive of the Gerakan in terms of allowing more value-added and state of the art companies to come to Penang," he charged during a roundtable discussion organised by Malaysiakini last week.

The discussion, first in a series called Agendakini to be broadcast by Malaysiakini.tv, saw the participation of Ooi, Gerakan’s member of Parliament for Jelutong Lee Kah Choon and independent political analyst Khoo Kay Peng to discuss on the general election.

The discussion was moderated by Malaysiakini’s CEO Premesh Chandran. Elaborating further, Ooi cited several warning signs to show that Penang was being sidelined.He added that the ongoing Visit Malaysia 2007 was not benefiting the state in terms of tourist arrival. He also said that Penang's industry export in 2007 were down by nine percent compared to 2006.

In his final analysis, Ooi, who is expected to contest in Penang’s Bukit Bendera parliamentary seat against Gerakan strongman Chia Kwang Chye, said that if the state wanted to maintain its status as the most progressive state in the country, it was imperative for Umno’s political dominance in the state to be reduced. more...

NASIB MALANG RAKYAT TERENGGANU

Tiga tahun rayu rumah PPRT
hmetro

KUALA TERENGGANU: “Saya puas merayu kepada pihak berkuasa bagi mendapat sebuah rumah tetapi sehingga sekarang masih tidak menerima sebarang jawapan,” kata seorang warga emas, Wahab Awang Him, 67.

Warga emas itu menyifatkan diri malang kerana tidak ada sesiapa yang sudi membantu termasuklah wakil rakyat dan juga Jawatankuasa Kemajuan dan Keselamatan Kampung (JKKK).

Wahab yang tinggal di Kampung Jambu Bongkok, Marang mendakwa sudah tiga tahun membuat permohonan mendapatkan sebuah rumah melalui Program Pembangunan Rakyat Termiskin (PPRT) tetapi masih tiada jawapan.

Menurutnya, dia kecewa kerana sudah beberapa kali berjumpa Ahli Dewan Undangan Negeri Kawasan Pengkalan Berangan, Yahya Katib dan Pengerusi Jawatankuasa Kemajuan dan Keselamatan Kampung (JKKK) Jambul Bongkok, Mohamad Ngah bagi mendapat sokongan, namun jawapannya tetap sama.

“Saya disuruh menunggu sejak tahun 2005 bagi proses kelulusan mendapatkan sebuah rumah PPRT tetapi sehingga hari ini tiada berita mengenainya,” katanya yang datang ke Pejabat Harian Metro di sini, semalam.

Wahab berkata, dia hairan bagaimana dua rakannya yang tidak memiliki tanah diberikan rumah PPRT yang dibina ditanah milik kerajaan baru-baru ini.

“Saya sudah 15 tahun tinggal di kampung itu dan juga pengundi dalam DUN Pengkalan Berangan dan Parlimen Marang, jadi saya amat berharap agar ada pihak yang dapat membantu,”
katanya.

Menurutnya, dia pernah mengemukan rayuan kepada Perdana Menteri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi melalui Jabatan Perdana Menteri (JPM) bagi mendapatkan sokongan permohonannya pada April tahun 2005.

“Surat itu mendapat maklum balas daripada JPM yang menghantar sepucuk surat kepada Menteri Besar, Datuk Seri Idris Jusoh bertarikh 8 Mei 2006.

“Saya turut menerima salinan surat berkenaan yang meminta kerajaan negeri memberikan pertimbangan terhadap permohonan itu, namun hingga hari ini tiada maklum balas,” katanya.

Penyelewengan di bank tempatan

Penyelewengan di bank tempatan, bekas pegawai bank serah bukti pada BPR
Salmiyah Harun
harakahdaily

PUTRAJAYA, 5 Feb (Hrkh) - Bekas Pegawai Eksekutif Perhubungan Awam, Norhayati Abdullah, 48, menyerahkan bukti-bukti penyelewengan dan rasuah yang membabitkan sebuah bank tempatan kepada Badan Pencegah Rasuah (BPR).

Norhayati yang ditemani Pengerusi Gerakan Rakyat Anti Rasuah (Gerak) Mohd Ezam Mohd Nor, tampil kepada BPR untuk menyatakan komitmen beliau memperbetulkan kepincangan yang berlaku.

Menurut beliau, penyelewengan yang berlaku termasuklah rasuah dan pecah amanah yang melibatkan sejumlah wang mencecah jutaan ringgit oleh pegawai tinggi sebuah bank.

Bagaimanapun beliau enggan menyatakan jumlah wang yang disalahgunakan sebaliknya menyerahkan kepada BPR untuk siasatan lanjut.

Beliau berkata, kes itu berlaku sejak 2004 dan sehingga kini melibatkan pegawai yang masih bertugas dan sudah berhenti.

Ditanya mengapa mengambil masa yang terlalu lama untuk melaporkan kepada BPR, beliau menegaskan bukti yang diperlukan tidak mencukupi waktu itu membuatkan beliau menunggu selama dua tahun.

"Saya menunggu selama dua tahun untuk dapatkan bukti ini," katanya kepada media selepas membuat laporan kepada BPR di Putrajaya.

Beliau pernah membuat laporan kepada Bank Negara dan BPR pada Oktober 2005, tetapi tidak ada siasatan daripada mereka.

"Laporan pada 2005 dan hari ini adalah dokumen yang sama, sama ada kepada Bank Negara ataupun BPR, saya mempunyai cukup bukti," tegas beliau.

Beliau juga menafikan penyerahan bukti penyelewengan ini kepada BPR ada kaitan dengan pilihan raya.

"Kalau ada kaitan dengan pilihan raya saya tidak pergi kepada Gerak sebab Gerak adalah sebuah NGO,"katanya.

Norhayati mula berkhidmat di bank terbabit sejak 1993 sehingga 2005 kemudian beliau dipecat kerana cuba menghalang penyelewengan yang berlaku dalam bank berkenaan sebaliknya beliau yang disabitkan bersalah.

Kemudian beliau membuat laporan polis dan membawa perkara ini ke Mahkamah Industri pada 2006. Kini, beliau bekerja sambilan sebagai penterjemah dan penyunting.

Sementara itu, Gerak turut membuat laporan kepada Pengerusi PAC kerana ia akan mencemarkan institusi dan sistem perbankan di Malaysia.

"Kita merasakan satu keperluan untuk sistem yang telus dalam sistem perbankan dan kewangan dalam negara ini," kata Ezam.

Katanya, daripada maklumat yang diperolehi banyak usaha yang dilakukan untuk menutup kes membabitkan pihak berkuasa.

Merujuk kes Norhayati, Ezam berkata, beliau dipecat untuk mengelak daripada kes membabitkan pegawai yang lebih tinggi terbongkar.

Beliau menyerahkan dokumen rasuah itu kepada Ketua Siasatan BPR iaitu Hj Atan dan Alias. - mks.

MUNGKIN ELLA PUN SUDAH MULA PAKAI TEMPE





Lihatkan wajah Ella sekarang. Sudah berubah. Mungkin gara gara tempe. Selepas ini mungkin ramai yang mencuba resepi tempe ala Khir Toyo. Terima kaseh kepada Fuiyoh.

Undilah Parti Pujaan Anda : Barisan Nasional

muhammadkamal

Mengapa ?

1. Indeks jenayah makin meningkat

  • Kes kehilangan dan penculikan anak kecil semakin menjadi-jadi. Contohnya dalam kes kehilangan adik Nurin Jazlin dan yang terbaru adik Sharlinie.
  • Jenayah pembunuhan semakin berleluasa dan melibatkan kes yang berprofil tinggi contohnya dalam kes pembunuhan Altantuya, Cany Ong, dan yang terbaru ialah pimpinan MIC
  • Kes pembuangan anak luar nikah semakin meningkat. Jika Thailanf terkenal dengan sardin dalam tinnya, kini Malaysia bakal mendapat gelaran pengeluar bayi dalam beg ?

2. Gejala sosial dikalangan anak muda semakin teruk. Hiburan yang diterapkan bukan saja melalaikan, bahkan melanggar dan melampaui batas-batas agama. Hasilnya kita dapat dengar berlakunya seks bebas, vandalisme, mabuk dan ‘lalok’

3. Barang-barang keperluan bertambah naik sesuai dengan singkatan BN yang memberi maksud ‘barang naik’. Hari ini harga minyak, beras, tepung, minyak masak dan lain-lain semakin mahal. Alasannya : “harga barang yang dinaikkan sebenrnya masih murah jika nak dibandingkan negara lain”

4. Jenayah politik wang atau rasuah dikalangan pemimpin negara. Statistik juga menunjukkan bahawa Malaysia adalah antara negara yang menduduki ranking teratas

5. Seramai 18 ‘jerung besar’ akan kita dakwa di bawah Akta Rasuah di mahkamah. Itulah janji PM kita di awal sesi pemerintahannya. Namun setelah 4 tahun berlalu ? Apa cerita ?

6. Integriti dan kredibiliti institusi kehakiman yang mencurigakan. Kes V.K Lingam telah membuktikan bahawa adanya ‘hidden agenda’ dikalangan pemimpin dengan institusi kehakiman. Tindakan 400 peguam berdemonstrasi di Putrajaya adalah tindakan yang wajar. Anda bagaimana ?

7. Pembinaan projek mega yang membazir dan pembahagian tender tertumpu kepada kroni sahaja
  • Pihak yang diberikan tender tidak melalui proses tender terbuka
  • Mengishtiharkan kos projek yang tinggi dari kosa yang sepatutnya. Duit lebih masuk poket sendiri.
  • wang lebihan digunakan untuk ‘wang gula-gula’ yang akan diberikan kepada pihak yang meluluskan projek dan memberikan tender.
8. Tiada lagi biasiswa kerajaan dan kini mahasiswa dibebebankan dengan pinjaman wang bagi meneruskan sesi pengajian merera (PTPTN). Di mana kebajikan ?

9. Kes-kes besar seperti kehilangan wang berbilion ringgit dalam Perwaja Still masih tak dapat diketahui siapakah yang menggelapkan wang tersebut. Dalam masa yang sama ramainya ‘ikan-ikan bilis’ yang ditangkap dan dihebohkan. Beli pen sebatang RM 4 dijual dengan harga RM 6 itulah yang ditangkap. Tapi kes menggelapkan duit berbilion ringgit ? Ini bermakna kita semua telah kehilangan dan kerugian berbilion ringgit.

Ke Mana Wang Petronas ?

Penggunaan wang rakyat (Petronas) bagi menampung (bail out) projek mega yang menelan belanja besar
  • Projek MISC milik Mirzan Mahathir, PETRONAS tampung kos sebanyak RM 1.8 bilion
  • Bank Bumiputera rugi sebanyak RM 4 bilion
  • Litar F1 Sepang sebanyak RM 288 juta
  • KLIA Sepang sebanyak RM 10.5 bilion
  • Putrajaya dan MSC sebanyak RM 19 bilion
Jika dilihat, negara tidak akan ‘bankrupt’ jika memberi subsidi minyak untuk rakyat. Namun apa yang terjadi, Malaysia hari ini bakal bankrupt akibat salah guna wang milik rakyat.

Laporan tahunan PETRONAS bagi 2007 menyatakan bahawa PETRONAS memperolehi keuntungan sebanyak RM 118 bilion. Manakala subsidi minyak untuk rakyat hanya sebanyak RM 9.76 bilion sahaja. Ini bermakna, kemungkinan dan kebarangkalian untuk mengalami bankrupt : jika B.N masih diberikan mandat untuk memerintah negara.

Fikir-fikirkanlah….

Polis Sekat Ceramah Anwar di Kelana Jaya

niknazmi.com

Sudah sekian lama Keadilan Bahagian Kelana Jaya bertungkus lumus untuk Ceramah Perdana semalam di Pusat Khidmat Masyarakat kami di Desa Mentari. Permohonan permit polis sudah dibuat, puluhan kain rentang sudah dipasang, ribuan handbill, SMS dan jemputan Facebook sudah dihantar.

Apabila saya tiba di Desa Mentari bersama ibubapa saya kelihatan sudah ramai anggota polis di sana - ada sekurang-kurangnya tiga puluh orang berpakaian seragam (SB wallahualam lah). Pihak UMNO di saat akhir menganjurkan kejohanan futsal remaja betul-betul bertentangan tapak ceramah. Hari sebelumnya MB Selangor Datuk Seri Khir Toyo hadir di Desaria, tidak jauh di Desa Mentari.

Tidak lama kemudian tayangan perhimpunan Bersih 10 November dibuat. Tiba-tiba pihak polis meminta agar tayangan dihentikan ‘kerana mengganggu penduduk setempat’. Kami akur, dan menghentikan tayangan tersebut.

Kehadiran makin bertambah, dengan pelbagai kaum - kira-kira 60% Melayu, 30% India dan 10% Cina. Saudara Halimey, Ketua Angkatan Muda Selangor dan juga Kelana Jaya memulakan majlis dengan meminta hadirin memberi tepukan gemuruh kepada pasukan polis kerana kerjasama mereka. Beliau juga menggesa agar semua bertenang dan menjaga tatatertib meskipun provokasi dari kelompok UMNO di padang futsal.

Tetapi apabila nampak hadirin mencapai kira-kira 3,000 orang pihak polis berubah fikiran. Mereka bertemu pimpinan bahagian dan minta ceramah dihentikan. Speaker yang berada di padang mesti dicabut, dan speaker yang berada di Pusat Khidmat dihalakan ke dalam.

Namun orang ramai tidak takut. Kebanyakan terus berada di padang, dan memberi sambutan hangat sebaik sahaja Datuk Seri Anwar Ibrahim tiba sekitar jam 9.45 malam. Selepas berunding dengan polis, mereka membenarkan beliau bercakap hanya di dalam Pusat Khidmat. Walaupun hanya sayup-sayup kedengaran di luar, orang ramai tidak berganjak walaupun seinci.

Seorang anggota Puteri UMNO cuba mendengar ceramah Datuk Seri dengan duduk di depan, dekat dengan premis kami. Beliau menerima baik risalah yang kami berikan. “Buat apalah polis ni ramai-ramai di sini. Kalau cari Sharlinie kan lagi bagus?”

Bagi penduduk Desa Mentari tentu lebih terasa ironi kehadiran polis sebegitu ramai. Sebelum insiden Sharlinie hampir mustahil bertemu polis di kawasan perumahan mereka. Bukannya mereka tak mahu menjaga anak-anak mereka, tetapi kebanyakannya memegang dua kerja untuk menempuhi kenaikan harga. Anak-anak pula lebih suka bermain di atas tanah, memandangkan rumah flat mereka agak sempit dan tidak selesa.

Pada akhir ceramah tersebut,, anggota Puteri UMNO tersebut antara puluhan orang ramai yang mendaftar menjadi ahli KeADILan. Kejohanan futsal tersebut terus berlangsung, walaupun kebanyakan remaja tersebut bersekolah pada hari ini!

Sebaik sahaja naik kereta untuk pulang, bapa saya yang sudah berusia 77 tahun mengeluh, “Apa nak jadi pada negara ini?”

Koyak kalau meluat!

miorisfandy-politics.blogspot


Setelah bosan dan meluat dengan prestasi Tan Sri Rashid sebagai Pengerusi SPR, Gabungan Pilihanraya Bersih & Adil (BERSIH) telah bertindak mengoyak gambar Rashid di hadapan para media yang dijemput ke sidang akhbar BERSIH pada 1hb Februari yang lalu.

Tindakan ini memberikan pelbagai respon kepada parti politik. PAS / BA tentunya teguh dengan pendirian mereka kerana mereka telah menghantar wakil untuk terus komited dalam agenda BERSIH sejak ia diwujudkan lagi. Perdana Menteri yang merupakan Presiden UMNO mendakwa bahawa tindakan itu adalah satu tindakan yang melampau dan tidak ada adab. Beliau juga menggesa sekiranya perkara itu melanggar batas perundangan, ambil tindakan ke atas mereka yang melakukan sedemikian.

Mengikut Perlembagaan Persekutuan, Perkara 114 (Keanggotaan Suruhanjaya Pilihanraya) (2), ‘Pada melantik ahli ahli Suruhanjaya Pilihanraya, Yang DiPertuan Agong hendaklah memandang kepada mustahaknya diadakan satu Suruhanjaya Pilihanraya yang mendapat kepercayaan awam’.

Tindakan ini mungkin berpunca dari sikap Rashid yang hilang integriti dan kredibilitinya sebagai seorang Pengerusi yang mesti mendapat kepercayaan awam. Rashid seringkali mengungkapkan beberapa kenyataannya yang mirip menyokong pihak kerajaan atau BN.

Kenyataannya yang berbunyi seperti ini, “Saya tidak boleh berbohong yang saya tidak tahu bila (tarikh) pilihan raya umum akan datang. Saya tidak dapat beritahu bila masanya, tetapi saya telah beri cukup peringatan untuk semua pihak membuat persediaan,” – UtusanMalaysia, 16 November 2007. Masakan Rashid tahu tarikh pilihanraya sedangkan tarikh itu sehingga ke hari ini pun belum diumumkan oleh PM. Mungkinkah sudah ada pre-counsel dikalangan mereka?

Bagaimana pula ulasan yang dibuat olehnya ketika Hakim Muhamad Kamil Awang telah menolak keputusan pilihanraya di Likas. Apa yang beliau katakan, "Hakim itu sendiri tidak periksa... dalam 'one side', hakim itu sendiri 'bias' (berat sebelah). Hakim itu got frustrated with certain things dan dia gunakan ini untuk pukul kerajaan bukannya Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR)," "That was a biased penghakiman. Semua orang bersetuju it was biased penghakiman. Dia tidak melibatkan pengundi hantu," Natijahnya, Kerajaan BN telah mengambil peluang meminda Akta Pilihanraya 1958 Seksyen 9A yang menjadikan Daftar Pemilih setelah diwartakan ”tidak lagi tertakluk atau boleh dicabar, dinilai semula di mana-mana mahkamah”.

Banyak lagi tindakan dan ucapan yang dibuat oleh Rashid sehingga boleh membunuh karakternya sebagai Pengerusi SPR. Sebenarnya Rashid sudah lama boleh berehat sebagai pengerusi, sebaliknya tindakan ahli Parlimen BN dengan menggunakan kuasa super-fastnya telah membuat aksi bulldozer dengan meminda Perkara 114 (1), Keanggotaan Suruhanjaya Pilihanraya adalah terhenti memegang jawatan apabila mencapai umur enam puluh lima tahun atau apabila hilang kelayakan dibawah Fasal (4) dan boleh pada bila-bila masa meletakkan jawatannya dengan mengutus surat yang ditandatangani olehnya kepada Yang DiPertuan Agong. Akhirnya, Rashid boleh meneruskan khidmatnya sebagai pengerusi apabila Parlimen bersetuju untuk meminda usia persaraan pengerusi dari 55 ke 56 tahun.

Sama-samalah kita saksikan bagaimana hebatnya SPR pada kali ini mengurus tadbir PRU ke-12 dengan disaratkan lagi dengan isu-isu yang panas dan menekan BN yang berkuasa selama 50 tahun di Malaysia. Kita juga akan lihat, samada tuntutan BERSIH juga akan dilayan oleh SPR atau dibuang sahaja ke dalam laut. SPR hanya berpendapat, PRU yang telus dan bersih adalah HANYA menggunakan peti undi lutsinar sebanyak lebih 50 ribu unit. Difahamkan juga, peti undi itu berharga RM 350 seunit!!

Adakah ini yang dikatakan bersih, telus dan adil! Cukuplah RASHID!

Polis Halang Ceramah Anwar

riwayathayat.blogspot

Semalam saya bersama beberapa orang teman sekampus ikut serta menghadiri majlis ceramah yang dianjurkan oleh PKR-PAS di kawasan flat Desa Mentari, berdekatan dengan Sunway Pyramid, Subang Jaya. Kami bertolak dari Bangi sekitar jam 8.30 malam dan tiba setengah jam kemudian.

Sepanjang jalan menuju ke lokasi majlis, kelihatan bendera-bendera PAS dan PKR berkibaran. Sebuah tanah lapang di mana letaknya lokasi bilik gerakan UMNO-BN kelihatan sepi dan malap, meski pun bendera-bendera parti kelihatan menghiasi di sekeliling kawasan tersebut. Kami turut melintasi sebuah gelanggang futsal yang khabarnya dibina beberapa bulan lalu sebagai 'gula-gula' pilihanraya bagi memancing perhatian generasi muda kawasan terbabit. Kelihatannya seperti sebuah pertandingan sedang berlangsung.

Setibanya kami di lokasi majlis, aktivis PKR sedang memberikan taklimat berhubung dengan beberapa isu. Hadirin yang memenuhi kawasan ceramah dianggarkan sekitar 500 orang pada waktu itu. Turut kelihatan ialah sekumpulan pegawai polis yang memantau keadaan. Begitu pun, sekitar jam 9.15 malam, sebaik majlis mahu dimulakan, seorang pegawai polis yang mendakwa dirinya sebagai Ketua Polis Petaling Jaya mencapai mikrofon di podium dan mengumumkan bahawa majlis ceramah tersebut tidak mendapat permit dan meminta semua hadirin bersurai.

Suasana mulai menjadi riuh-rendah dengan rungutan tidak puas hati dari para hadirin yang membantah pengumuman polis tersebut. Rundingan dilakukan dengan pihak polis pun demikian kelihatannya seakan-akan polis tidak mahu berkompromi. Khabarnya ada arahan dari 'pihak atas' yang tidak mahu majlis tersebut diadakan. Kata pihak polis, "kami hanya menjalankan arahan".

Jam 9.40 malam, Datuk Seri Anwar Ibrahim tiba dengan disambut oleh sorakan semangat para hadirin yang semakin ramai. Dianggarkan hampir 1000 orang berkumpul di luar bilik gerakan PKR-PAS untuk mendengar ucapan Datuk Seri Anwar. Podium yang pada mulanya diletakkan di perkarangan bilik gerakan dialih oleh pihak polis ke dalam. Datuk Seri Anwar seterusnya berunding dengan pihak polis agar dibenarkan berucap. Suasana riuh kedengaran dari luar. Masing-masing yang hadir mencemuh dan mencela sikap bacul polis dalam menghalang majlis tersebut.

Rundingan berjaya, Datuk Seri Anwar kemudiannya memulakan ucapan. Hanya 20 minit sahaja yang dibenarkan untuk beliau. Dalam masa sesingkat itu, beliau menyentuh pelbagai isu merangkumi spekulasi kenaikan harga minyak, tuntutan gaji minimum, skandal PKFZ yang melibatkan pimpinan MCA, skandal pembelian kapal selam Scorpene dan jet pejuang Sukhoi yang melibatkan seorang menteri kabinet, juga perkembangan tentang siasatan pita video Lingam.

Apa yang dikesali, sepanjang Datuk Seri Anwar berucap, pihak polis tidak membenarkan speaker di luar bilik gerakan daripada dihidupkan. Speaker yang terletak didalam bilik gerakan pula dihalakan ke arah dalam oleh pihak polis. Kesannya, hadirin yang berada di luar bilik gerakan tidak dapat mendengar dengan jelas inti ucapan Anwar. Ini ditambah pula dengan gangguan yang dilakukan oleh sekumpulan pemuda, disyaki sebagai 'perkakas' UMNO yang diupah untuk membuat bising dengan meniup sejenis semboyan yang mengeluarkan bunyi seakan-akan bunyi katak. Cukup menjengkelkan!

Tepat jam 10.25 malam, pihak polis mengisyaratkan agar Datuk Seri Anwar menghentikan ucapannya. Datuk Seri Anwar, dengan penuh hemah akur sambil menyatakan kepada semua agar memberikan kerjasama kepada pihak polis. Ketika mahu meninggalkan majlis, ratusan penyokong menyerbu ke arah beliau untuk bersalaman dan memeluknya. Tempikan "reformasi", "hidup Anwar" dan "hidup rakyat" bergema memecah lautan penyokong yang dianggarkan mencecah 1500 orang.

Hadirin kemudiannya bersurai meninggalkan majlis. Ada yang mengikuti majlis seterusnya yang berlangsung di Kampung Sungai Kayu Ara di Damansara Utama. Saya bersama teman-teman menjenguk-jenguk gerai buku yang dibuka di dalam bilik gerakan. Kami kemudiannya ke restoran berhampiran untuk minum. Seorang teman yang baru pertama kali menghadiri ceramah Anwar nyata terkejut dengan apa yang berlaku. Keluh beliau, jika beginilah layanan terhadap majlis-majlis yang diadakan oleh parti pembangkang, bagaimanalah pula agaknya layanan SPR terhadap mereka dalam Pilihanraya Umum akan datang ini.

Demikianlah secebis kisah demokrasi di Malaysia. Jika di media, pimpinan kerajaan sibuk mencanangkan bahawa Anwar Ibrahim sudah tidak diterima rakyat, sudah tidak relevan lagi. Apa yang pasti, semakin kuat mereka berkempen untuk menjatuhkan beliau, semakin hebat sokongan yang diterimanya daripada rakyat. Ketakutan dan keresahan pimpinan UMNO-BN negeri Selangor jelas terlihat malam semalam apabila mereka menggunakan polis untuk menghalang majlis ceramah tersebut.

Jika Anwar Ibrahim sudah tidak relevan, apa yang perlu dibimbangkan? Biarkan sahaja beliau bercakap. Usahlah menjatuhkan maruah dengan bertindak bacul memperalatkan polis untuk menjadi 'perkakas' politik kalian!

Is the water of zamzam drinkable?


MStar

WE came here again to perform the Omrah, and I am reminded of the
wonders of zamzam.

The well of zamzam is the well that Allah caused to flow at Mekkah for Prophet Ibrahim's wife Hajar and for his oldest son Ismael, (peace be upon them all).

Let me go back to how it all started. In 1971, an Egyptian doctor wrote to the European Press, a letter saying that zamzam water was not fit for drinking purposes.

I immediately thought that this was just a form of prejudice against the Muslims
and that since his Statement was based on the assumption that since the Ka'aba
was a shallow place (below sea level) and located in the centre of the city of Makkah,
the waste water of the city collecting through the drains fell into well holding the
water.

Fortunately, the news came to King Faisal's ears who got extremely angry
and decided to disprove the Egyptian doctor's provocative statement!

He immediately ordered the Ministry of Agriculture and Water Resources to
investigate and send samples of zamzam water to European laboratories for
testing the potability of the water.

The ministry then instructed the Jeddah Power and Desalination Plants to carry out this task.

It was here that I was employed as a desalting engineer (chemical engineer to produce
drinking water from sea water) I was chosen to carry out this assignment.

At this stage, I remember that I had no idea what the well holding the water looked
like.

I went to Makkah and reported to the authorities at the Ka'aba explaining my
purpose of visit.

They deputed a man to give me whatever help was required. When we reached the well, it was hard for me to believe that a pool of water more like a small pond, about 18 by 14 feet, was the well that supplied millions of gallons of water every year to hajis ever since it came into existence at the time of Hazrat Ibrahim A.S., many, many centuries ago.

I started my investigations and took the dimensions of the well. I asked the man
to show me the depth of the well.

First he took a shower and descended into the water. Then he straightened his body. I saw that the water level came up to just above his shoulders.

His height was around five feet, eight inches. He then started moving from one corner to the other in the well (standing all the while since he was not allowed to dip his head into the water) in search of any inlet or pipeline inside the well to see from where
the water came in.

However, the man reported that he could not find any inlet or pipeline inside the well. I thought of another idea.

The water could be withdrawn rapidly with the help of a big transfer pump which was installed at the well for the zamzam water storage tanks.

In this way, the water level would drop enabling us to locate the point of entry
of the water.

Surprisingly, nothing was observed during the pumping period, but I knew that this was the only method by which you could find the entrance of thewater to the well.

So I decided to repeat the process. But this time I instructed the man to stand still at
one place and carefully observe any unusual thing happening inside the well.

After a while, he suddenly raised his hands and shouted, "Alhamdulillah, I have found it!"

The sand is dancing beneath my feet as the water oozes out of the bed of the well.

Then he moved around the well during the pumping period and noticed the same phenomenon everywhere in the well.

Actually the flow of water into the well through the bed was equal at every point, thus keeping the level of the water steady.

After I finished my observations I took the samples of the water for European laboratories to test.

Before I left the Ka'aba, I asked the authorities about the other wells around Makkah. I was told that these wells were mostly dry.

When I reached my office in Jeddah I reported my findings to my boss who listened with great interest but made a very irrational comment that the zamzam well could be
internally connected to the Red Sea.

How was it possible when Makkah is about 75 kilometres away from the sea and the wells located before the city usually remains dry?

The results of the water samples tested by the European laboratories and the one we analysed in our own laboratory were found to be almost identical.

The difference between zamzam water and other water (city water) was in the quantity of calcium and magnesium salts.

The content of these was slightly higher in zamzam water. This may be why this water refreshes tired hajis, but moresignificantly, the water contains fluorides that have an effective germicidal action.

Moreover, the remarks of the European laboratories showed that the water was fit for drinking.

Hence the statement made by the Egyptian doctor was proved false. When this was reported to King Faisal he was extremely pleased and ordered the contradiction of the report in the European Press.

In a way, it was a blessing that this study was undertaken to show the chemical composition of the water.

In fact, the more you explore, the more wonders surface and you find yourself believing implicitly in the miracles of this water that Allah bestowed as a gift on the faithful coming from far and wide to the desert land for pilgrimage.

Let me sum up some of the features of zamzam water. This well has never dried up. On
the contrary it has always fulfilled the demand for water.

It has always maintained the same salt composition and taste ever since it came into existence.

Its potability (drinkability) has always been universally recognised as pilgrims from all over the world visit Ka'aba every year for Hajj and umrah, but have never complained about it.

Instead, they have always enjoyed the water that refreshes them. Water tastes different at different places.

Zamzam water's appeal has always been universal. This water has never been chemically treated or chlorinated as is the case with water pumped into the cities.

Biological growth and vegetation usually takes place in most wells. This makes the
water unpalatable owing to the growth of algae causing taste and odour problems.
But in the case of the zamzam water well, there wasn't any sign of biological growth.

Centuries ago, Bibi Hajra A.S. searched desperately for water in the hills of Sufwa and Murwa to give to her newly born son Hazrat Ismail A.S.

As she ran from one place to another in search of water, her child rubbed his feet against the sand. A pool of water surfaced, and by the grace of Allah, shaped itself into a well which came to be called zamzam water. Please pass this on to everyone to know the facts of great wonders of zamzam.

Water Research by Tariq Hussain, Desalting Engineer.

MUHAMMAD HALEEM

BELUM UNDI BN DAH MENANG?

MB Kedah arah SPR ubah undi pos?
Helmi Khalid
harakahdaily

Tarikh Pilihan raya Umum ke-12 masih dirahsiakan, namun sudah ada 'keputusan' bagi kerusi Dewan Undangan Negeri (Dun) Belantek di Sik, Kedah, BN 'menang' dengan majoriti 980 undi, dan 'keputusan' ini juga bukan rekaan, ia diwartakan oleh SPR sendiri.

Sudah jelas, satu dari lima Dun yang PAS menang di Kedah sudah kalah, nasib empat Dun lagi, Sungai Limau, Tokai, Anak Bukit dan Bukit Pinang mungkin sama, sebab itu BN Kedah berani keluarkan kenyataan bahawa mereka akan pastikan lima kerusi PAS itu akan dirampas semula.

Terlalu mudah Umno dan BN Kedah bekerja, tak perlu tunggu bubar Parlimen, tak perlu habis duit untuk kempen dan segalanya tak perlu.

Cukup sekadar tambahkan pengundi di kawasan yang PAS menang, bagi banyak sungguh-sungguh, lepas itu tunggu tarikh nak angkat sumpah sebagai wakil rakyat, sebelum angkat sumpah dah boleh angan-angan siap-siap kot-kot dilantik sebagai Exco, paling tidak pun belajar cara berjalan atau cara nak angkat tangan pada orang ramai.

Belantek dah sah kalah 980 undi, ini kerana SPR sudah bawa masuk 1031 pengundi pos dari Kem Sungai Petani dan Gerik ke Kota Aur di Kem Gubir, PAS menang pada 2004 lalu sebanyak 51 undi, jadi itulah keputusannya.

Memang kerja SPR begitu di mana-mana pun, 'siakap senohong gelama ikan duri, cakap bohong lama-lama jadi SPR', tetapi kenapa SPR sanggup buat kerja kotor ini.?

Jawapan mudah tanpa perlu fikir panjang adalah kerana ini semestinya mendapat arahan dari pihak yang berani keluarkan kenyataan kononnya akan rampas semua kerusi PAS di Kedah.

Sebelum ini SPR juga telah menghantar kad bancian pengundi kepada sebahagian besar pengundi di Dun Anak Bukit, kata SPR dalam kad itu, kalau pengundi tak pulangkan semula kad jawapan banci itu, nama mereka akan dikeluarkan, yang dapat kad itu banyaknya adalah orang PAS, kalau lah MTD Anak Bukit atau Adunnya, Haji Amiruddin Hamzah tak bertindak, sudah pasti Anak Bukit juga akan ikut jejak Belantek.

Apabila Haji Amiruddin tanya SPR, kalau pengundi itu dapat kad itu pada tarikh yang telah melepasi syarat kena jawab balik kepada SPR macam mana? Ini bukan surat berdaftar, kalau pengundi kata tak dapat, SPR kata dah hantar, macam mana? Kalau pengundi itu tidak tinggal di alamat yang diposkan, macam mana?.

Tak lama lepas itu SPR jawab, abaikan saja isu kad jawapan itu, itu hanya satu latihan biasa SPR untuk mendapat maklum balas keprihatinan mereka sebagai pengundi.

Ada orang bagitau, pernah dilihat Pegawai Pendaftar Sementara (PPS) Umno dari Parlimen Pokok Sena heret guni gula berisi borang pendaftaran baru ke pejabat SPR di Alor Star, harus diingat, Bukit Pinang adalah terletak alam Parlimen Pokok Sena, rajin betul PPS itu cari pengundi baru, sampai kena isi dalam guni gula.

Sungai Limau kawasan Pesuruhjaya Kedah, Ustaz Haji Azizan Abdul Razak, tidak dengar lagi taktik kotor berlaku, mungkin tak ada arahan kepada SPR kerana mungkin orang ramai akan terlalu pelik jika Ustaz Azizan boleh kalah, begitu juga dengan Tokai, menang dengan majoriti lebih lima ribu, takkanlah begitu ramai orang PAS di Tokai keluar PAS masuk Umno.

Nampaknya Mahdzir Khalid yang naik jadi Menteri Besar atas kelayakan kesihatannya lebih baik dari Syed Razak yang diserang angin ahmar sedikit masa lalu telah bertindak kotor, SPR hanya budak suruhan, BN adalah bapak yang menyuruh, kalau nak tunjukkan jasa pun jadilah jantan sejati.

Jangan 'tikam dari belakang', tak baik, jijik sangat kerja macam ni. Zaman Mahdzir juga menyaksikan Kedah Tak Jadi Maju pada 2010, zaman Mahdzir juga menyaksikan proses penyingkiran muka-muka lama sebagai Exco diganti dengan muka baru, zaman Mahdzir juga menyaksikan beberapa projek mega di Kedah dilaksanakan tanpa buka tender, zaman dia jugalah menyaksikan tiba-tiba sahaja seorang perempuan Cina dari Ibu Kota menjadi kaya raya, zaman Mahdzir juga menyaksikan perpecahan dalam Puteri Umno Kedah kerana dikatakan ahli tidak puas hati, pimpinan utama negeri hanya ambil berat tentang Ketua Puteri, zaman Mahdzir juga berlakunya rombongan yang kerap ke Macau.

SPR boleh ubah, masukkan, tiadakan nama pengundi, tetapi gelombang kebangkitan rakyat Kedah sejak akhir-akhir ini rasanya lebih menenatkan Mahdzir.

India dan Cina mula menampakkan sokongan yang amat positif tak kira di mana-mana ceruk negeri ini, dengan pengumuman oleh Ustaz Azizan bahawa sekitar 15 calon muda yang akan mewarnai senarai calon PAS dalam pilihan raya kali ini dan terlalu banyak kepincangan BN pimpinan Mahdzir, rakyat seharusnya sudah boleh menilai.

Isu Kota Aur, Belantek ini amat busuk, memperlihatkan jahatnya SPR dan BN Kedah untuk terus berkuasa, PAS Kedah sedang berusaha membatalkan pemindahan 1031 pengundi pos di situ kerana ia dibuat tanpa mengikut prosedur sah, 1031 pengundi itu tidak tersenarai ketika DPT (Daftar Pemilih Tambahan) ke-3 2007 disenarai untuk bantahan, peliknya selepas diwartakan, ada senarai nama 1031 anggota tentera itu. - mks.

KOMEN TENTANG MASJID KRISTAL

dari Pelayar yang tidak dikenali,

Assalamualaikum saudara..aku dtg mnjnguk blog ni sbab nk perbetulkan artikel yang ade kt sini.Masjid kristal mmg sebuah masjid&tmpt utk solat..sbenarnye masjid tu blum smpurna lg sbb tu rakyat tidak dapat solat pada ari jumaat aritu.Dlm masjid masih blum bersih&sound system masih blum ok sebab tu tidak dengar laungan azan dari masjid tu.Masjid tu t'paksa di rasmi kan di sbab kan dah dekat nak mengundi..saudara faham kan motifnye.tapi pada ari sabtu 2/2/08 aku menunaikan solat maghrib kat masjid kristal tu,tahap kebersihan dalam masjid belum cukup sempurna dan soundsystem tak berapa bagus lagi.Bagi aku masjid yg berharga 27juta memang membazir sebab masjid tu kecik,mungkin tidak dapat menampung makmum pada solat jumaat.Harap maaf menegur artikel saudara kerana aku tak nak ade yang salah faham dan aku sebagai rakyat terengganu wajib untuk menegur saudara.Aku pun 1 aliran dengan saudara tapi yang salah wajib di tegur.

February 5, 2008 10:38 AM

MASJID KRISTAL BUKAN TEMPAT SEMBAHYANG?

The image “http://buletinonline.net/images/pas/masjidkristal2.gif” cannot be displayed, because it contains errors.RAKYAT TERTIPU, TIPAH TERTIPU

buletinonline

Sehingga semalam, tidak kedengaran laungan azan dan tidak ditunaikan solat berjamaah lima waktu serta tidak ada kakitangan pihak JHEAT yang bertugas di masjid tersebut. Justeru terpengaruh dengan propaganda iklan televisyen perkampungan hadhari yang menyebut tentang solat, beratus-ratus pengunjung pada pagi Jumaat berpusu-pusu ke masjid tersebut apabila hampir masuk waktu solat Jumaat.

(Foto : Bertukar Hijau? - diwaktu malam)

Namun orang ramai berasa hampa setelah mendapati bahawa masjid yang dibina dengan duit rakyat berharga RM27 juta itu tidak dilaksanakan solat Jumaat dan solat lima waktu secara berjamaah. Perdana Menteri yang merasmikan Taman Tamadun Islam(TTI) semalam juga tidak berkunjung ke Masjid Kristal. Pak Lah yang pernah menjadi imam sembahyang, sepatutnya mengambil peluang untuk bersembahyang bersama-sama rakyat di masjid tersebut.

The image “http://buletinonline.net/images/pas/masjidkristal1.gif” cannot be displayed, because it contains errors.

Masjid Kristal bukan sebuah ‘masjid’ ?

Keadaan ini menguatkan lagi kontroversi dan membenarkan anggapan ramai bahawa Masjid Kristal bukanlah sebuah masjid. Ia hanyalah sebuah bangunan yang dinamakan sebagai ‘masjid’ untuk tujuan pelancongan semata-mata. Ia dinamakan ‘masjid’ bagi memperkuatkan tarikan kepada taman tema TTI. Oleh yang demikian, kerajaan Negeri Terengganu tidak menyenaraikan Masjid Kristal sebagai sebuah masjid sebagaimana senarai masjid-masjid yang terdapat didalam laman rasmi E-Khutbah JHEAT. . more...

12 FEBRUARY 2008 ... Sudah ku bilang

Parliament is expected to be dissolved on 12 February 2008 followed by Nomination Day on 21 February and Polling Day on Saturday,1 March 2008. On 1 March 2008, 10.6 million Malaysians will be able to vote in the government of their choice, although it is expected that three million Malaysians will just stay home and not bother to come out to vote, while another four million have not even registered to vote. - Corridor of power

Pendatang Bangladesh sudah 'pandai' berniaga pula


kosmo

ABDUL KADIR selamba berniaga di kawasan Pejabat Pesuruhjaya Tinggi Bangladesh, Jalan Damai 7, Kuala Lumpur semalam.

KUALA LUMPUR - Terpaksa berniaga untuk teruskan kehidupan.

Biarpun didakwa ditipu majikan dan terpaksa 'berkampung' di Pesuruhjaya Tinggi Bangladesh, ada di kalangan warganegara itu memulakan perniagaan secara kecil-kecilan.

Ini kerana, mereka dipercayai sudah buntu memikirkan masa depan yang tidak menentu dan tiada pilihan lagi akibat desakan hidup, biarpun harga barangan jualan itu agak mahal.

Seorang warga Bangladesh, Abdul Kadir, 35, membuka gerai menjual roti, buah-buahan dan rokok di hadapan pejabat pesuruhjaya itu sementara menunggu nasibnya untuk 'mencari makan' di negara ini.

"Saya tidak ada duit, tapi saya pinjam dengan kawan-kawan dan pergi beli barang sebelum berniaga di sini, ada untung saya beri mereka semula," katanya yang sudah hampir sebulan tinggal di kawasan tersebut.

Beliau menjelaskan, usahanya itu hanyalah untuk memastikan keluarga di kampung halaman dapat meneruskan kehidupan seperti biasa di samping untuk kegunaan diri sendiri.

"Saya perlu hantar wang ke kampung, saya pun perlu hidup tapi kerja sudah tidak ada, saya fikir berniaga boleh dapat wang sikit," jelasnya.

Bagaimanapun barangan yang dijualnya lebih mahal daripada harga biasa.

Sebiji buah epal dan pisang dijual pada harga RM1, sebuku roti berharga RM3 dan sekotak rokok yang mengandungi 20 batang rokok berharga RM9.

Kelmarin KOSMO! melaporkan kawasan tersebut bagai sudah menjadi 'mini Dhaka' ekoran ramainya warga Bangladesh berkeliaran dan mundar-mandir tanpa arah sepanjang lorong berkenaan.

Keadaan itu, sekali gus menjadikan suasana di lorong perumahan banglo elit di tengah bandar raya Kuala Lumpur itu tidak ubah seperti laluan di sebuah pasar.

Ini menyebabkan kawasan tersebut menjadi semakin kotor dan berbau busuk akibat timbunan sampah sarap yang ditinggalkan oleh warga Bangladesh berkenaan.

Bagaimanapun, tinjauan semula KOSMO! semalam mendapati sampah-sarap tersebut sudah pun dibersihkan oleh Alam Flora.

Sementara itu, seorang lagi warga Bangladesh, Zahurul Islam, 37, mendakwa, mereka kelaparan kerana makanan yang disediakan oleh pihak Pesuruhjaya Tinggi cuma sekali sehari.

"Pagi kami masak nasi lemak untuk enam puluh orang makan, seorang dapat menjamah sekepal nasi dan separuh biji kentang," katanya dengan nada sedih.

No2umno - Imegresen dan Kerajaan Malaysia sampai sekarang JATUH BODOH dengan isu Bangladesh ni. Kalau dibiarkan ia akan menjadi seperti pendatang yang sebelum ini. Kerajaan sedang menggadai keselamatan rakyat malaysia. Menggadai peluang dan menggadai segala galanya. Dalam pada itu BN terus memberikan janji janji palsunya kepada rakyat Malaysia....Bodoh rakyat kena tipu

Posting terkini

Blog Archive